3 Kisah Pemanah yang Sumbang Emas Perdana di SEA Games
Atlet berparas manis ini mempersembahkan medali ketiga untuk Indonesia dari nomor recurve individu putri, Minggu (20/08/17). Pemanah 20 tahun ini merebut emas dari wakil Filipina, Nicole Marie Tagle, dalam pertarungan di Synthetic Turf Field, National Sports Council, Bukit Jalil, Malaysia.
Pada hari ini, Senin (21/08/17), Diananda bersama Titik Kusumawardani dan Linda Lestari menambah perolehan medali perak di nomor beregu putri recurve. Trio srikandi ini harus puas menjadi runner up setelah dikalahkan tim tuan rumah.
Dara kelahiran 16 Maret 1997 ini tercatat sebagai mahasiswa jurusan psikologi di Universitas Airlangga di Surabaya. Berdasarkan info yang dinukil dari Tribun, Diananda mulai belajar memanah sejak kelas dua SD atau usia tujuh tahun. Gadis asal Jawa Timur ini rupanya terinspirasi oleh sang ayah, Zaenudin, yang sering mendapatkan medali sebagai seorang atlet silat.
Di laman World Archery, Diananda tercatat memiliki peringkat 141 dunia. Kompetisi yang pertama kali ia ikuti adalah pada tahun 2006 di Blitar. Kompetisi tersebut menyimpan kisah menggelitik. Pasalnya, sang wasit salah memanggil nama pemenang, padahal Diananda sudah berada di atas podium.
Ajang SEA Games 2017 ini rupanya bukan kali pertama yang diikuti Diananda. Di SEA Games 2015, ia sudah mendapatkan medali emas sementara di ajang dua tahun setelahnya, ia hanya membawa pulang medali perak.