INDOSPORT.COM – Atlet paralimpiade Bhutan, Pema Rigsel, mencatatkan diri menjadi pemanah pertama untuk negaranya yang bersaing dikancah internasional.
Rigsel membutuhkan waktu enam tahun menyiapkan diri demi mencapai tembakan terbaik sejauh 60m yang akan dipersiapkannya untuk Asian Para Games 2018 yang digelar di Indonesia.
Meski harus bertanding dengan pemanah kelas dunia di turnamen disabilitas tersebut, namun ia tetap merasa optimis di debut pertamanya yang akan ia lakukan pada 6 hingga 13 Oktober mendatang.
“Saya sangat bersemangat untuk bersaing di Asian Para Games 2018 karena ini adalah pertandingan internasional pertama saya. Mewakili negara saya di Asian Para Games dan memenangkan emas untuk negara saya adalah impian saya,” ujar Rigsel kepada laman berita olahraga di Paralympic.
Sebelum menjadi atlet pemanah, pria itu berprofesi sebagai sopir taksi. Ia memutuskan untuk menjalani kehidupan baru setelah mengalami operasi pada sumsum tulang belakang yang membuatnya sulit leluasa untuk bergerak.
Hidupnya sempat mengalami putus asa namun, suatu hari seorang tetangganya yang bekerja untuk Bhutan Archery Federation memperkenalkannya pada dunia paralimpiade cabor panah. Rigsel pertama kali mencoba Para panahan pada Januari 2017, dan ternyata hanya itulah yang ia butuhkan.
“Setelah saya lumpuh pada 2012, saya sangat tidak aktif dan selalu tinggal di rumah dengan orang tua saya. Saya merasa tidak berguna dan bahkan berpikir bahwa hidup saya telah berakhir; Saya tidak bisa berbuat apa-apa dalam hidup,”
“Berita itu membawa terang ke dalam hidupku. Saya sangat bersemangat untuk mencobanya dan sekarang saya tidak menyesali keputusan saya. Saya telah menjadi pemanah yang lebih baik dan, yang paling penting, orang yang lebih baik,” tuturnya.