TEMPO.CO, Jakarta- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menanggapi pesan yang beredar mengenai penawaran kantong plastik Oxium ramah lingkungan yang mudah terurai ketika berbaur dengan tanah.
Kantong plastik itu diklaim mudah terurai ketika sudah berbaur dengan tanah dan berbeda dengan kantong plastik di pasaran yang tidak bisa terurai. Kantong plastik itu disebut berbahan dasar singkong dan dapat digunakan untuk momentum Hari Raya Kurban.
Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono menjelaskan bahwa informasi itu salah. "(Informasi itu) salah. Plastik Oxium tidak terbuat dari singkong," ujar Agus kepada Tempo melalui pesan pendek, Kamis, 25 Juli 2019.
Agus juga menjelaskan bahwa kantong plastik Oxium adalah plastik konvensional yang ditambahkan aditif katalis yang memudahkan fragmentasi material plastik. Menurutnya, belum ada bukti yang meyakinkan bahwa plastik oxium dapat membantu lingkungan hidup.
"Justru banyak kajian yang mengkhawatirkan potensi Oxium menambah timbulnya mikroplastik di lautan," tutur Agus.
Tempo mencoba menghubungi kontak yang tertera dalam pesan penawaran kantong plastik Oxium itu. Kontak tersebut aktif dan ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp, pesan terkirim, tapi tak berbalas, hanya terlihat kontak online. Sementara panggilan telepon tidak terjawab.