TEMPO.CO, Demak - Dalam rangka mengembangkan 20 terminal tipe A pada 2020. Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan dana sebesar Rp 810 miliar. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, sebagian besar proyek tersebut merupakan revitalisasi, sedangkan yang pembangunan baru ada 4 terminal.
“Dari 20 itu, sebagian besar revitalisasi. Karena lahan dan bangunan sudah ada, tinggal kita rehabilitasi,” ujarnya di sela peninjauan proyek Terminal tipe A Demak, Sabtu 27 Juli 2019.
Keempat terminal tipe A yang pembangunannya dimulai dari nol adalah Terminal Anak Air di Padang Sumatera Barat, Terminal Palopo di Sulawesi Selatan, Terminal Demak di Jawa Tengah, dan Terminal Entrop di Papua. Pengembangan baru ini membutuhkan dana sekitar Rp50-an miliar per terminal.
Budi mengungkapkan, sebetulnya Kemenhub ingin merevitalisasi 40 terminal menjadi tipe A. Namun, ternyata Kementerian Keuangan tidak memperbolehkan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk proyek kereta api (KA) dipakai ke proyek terminal.
“Sebetulnya kita mau memperbaiki 40 terminal dengan total anggaran Rp1,1 triliun. Tetapi ternyata anggaran dari Kementerian Keuangan yang SBSN dari KA tidak bisa dipindah,” imbuhnya.
Kendati demikian, Budi meyakini ke depannya Kemenhub dapat memenuhi target merevitalisasi 40 terminal menjadi tipe A, bahkan lebih. Dengan demikian, perjalanan menggunakan bus kian nyaman.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, pemerintah mendorong pengadaan angkutan massal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bepergian. Di antara sejumlah fasilitas transportasi umum yang ada, bus belum menjadi favorit.
Pamor bus masih kalah mentereng dengan pesawat dan kereta api sebagai pilihan utama masyarakat. Oleh karena itu, untuk menyamankan penggunaan bus, pemerintah berupaya membenahi terminal menjadi kelas A.
Terminal Tipe A memiliki fasilitas dan bangunan layaknya bandara, sehingga masyarakat semakin tertarik menggunakan angkutan massal. Selain itu, para pelaju memiliki berbagai pilihan dalam bepergian.
TEMPO.CO