Jagoan Silat Betawi Ini Diabadikan Sebagai Nama Jalan di Jakarta
Klender merupakan salah satu daerah yang berada di ujung timur Jakarta. Wilayah ini melahirkan seorang jago silat bernama Haji Darip.
Anak bungsu dari tiga bersaudara ini lahir di Jatinegara Kaum pada tahun 1900. Anak dari pasangan Haji Kurdin dan Hajjah Nyai ini hanya mengecap ilmu Al Quran dari orangtua, sebagai bekal pendidikan.
Kemampuannya membaca dan menulis latin didapat dari pergaulan bersama rekan-rekan sepergaulannya. Pada usia 14 tahun, Haji Darip dikirim orangtuanya ke Mekah untuk menuntut ilmu sekaligus menunaikan Rukun Islam, beribadah Haji.
Sepulang dari berhaji, putra Betawi ini langsung memegang peranan penting sebagai juru dakwah. Selain itu, Haji Darip juga dikenal sebagai sosok yang memiliki kemampuan silat.
Olah pukulan menjadi andalan Haji Darip. Bahkan, orang Betawi percaya bahwa sosok Haji Darip memilki kemampuan kebal terhadap peluru dan senjata tajam lawan.
Perlawanan Haji Darip mirip dengan kisah Robin Hood di tanah Betawi. Jago Betawi ini memiliki pasukan bernama Gempur yang sering kali merompak keluarga kompeni dan bagsawan congkak.
Hasilnya, dibagikan kepada para jelata yang terlebuh dahulu dirompak oleh para para penjajah dan kroco-kroconya. Bahkan, Haji Darip pernah memimpin aksi pemogokan buruh kereta api pada tahun 1923.
Sepak terjang Haji Darip membuatnya sering keluar masuk penjara kolonial. Bagi pemerintah kolonial, Haji Darip tak lebih dari seorang kriminal, namun bagi orang Betawi sosoknya merupakan pahlawan sesungguhnya.
Hal ini membuat Haji Darip menjadi sosok disegani di wilayah Jakarta saat itu. Pada era Presiden Soekarno, Haji Darip bahkan pernah diangkat sebagai Menteri Keamanan Rakyat.
Haji Darip meninggal pada tahun 1981, namanya kemudian diabadikan sebagai sebuah nama jalan di daerah Klender menuju Bekasi. Konon di wilayah inilah dulu wilayah kekuasaan Haji Darip saat melakukan sepak terjangnya.