3 Perguruan Pencak Silat yang Berdiri di Luar Negeri
INDOSPORT.COM - Seni bela diri asal Indonesia, pencak silat rupanya banyak digemari oleh masyarakat dunia khususnya publik Eropa dan Amerika Serikat.
Dunia olahraga pencak silat saat ini tengah jadi perbincangan hangat dikalangan para pecinta olahraga Tanah Air. Hal itu tak lepas dari sumbangan medali emas yang mereka raih di ajang Asian Games 2018, dengan total 14 emas.
Hal tersebut membuat pencak silat jadi cabang olahraga yang paling banyak menyumbang medali emas untuk Indonesia, hingga penutupan Asian Games 2018, pada Minggu (02/09/18).
Dengan berakhirnya pesta olahraga terbesar di Asia edisi ke-18 tersebut, banyak yang berpendapat menanyakan nasib masa depan pencak silat di Asian Games.
Sebab, ini adalah pertama kali seni bela diri tersebut dipertandingkan. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) kabarnya akan memperjuangkan akan pencak silat tetap eksis di Asian Games 2022 di China.
"Kita akan perjuangkan silat bisa dipertandingkan di Asian Games 2022 yang salah satunya meyakinkan tuan rumah China. Kita akan lakukan lobi," kata Wakil Ketua KOI, Mudai Maddang seperti dilansir Antara.
Apa yang dilakukan KOI cukup beralasan. Sebab, pencak silat sebagai olahraga telah lama digemari banyak masyarakat di seluruh dunia.
Dan memang sudah selayaknya untuk dihadirkan dalam ajang pesta olahraga sekelas Asian Games bersanding dengan seni bela diri lainnya seperti taekwondo, karate dan judo.
Bahkan saking populernya, banyak perguruan silat yang didirikan di beberapa belahan dunia, termasuk di benua Eropa dan Amerika. Berikut INDOSPORT coba merangkum perguruan-perguruan silat di luar negeri:
1. Merpati Putih USA
Dua kaka beradik asal Amerika Serikat, Nate dan Mike Zeleznick rupanya mempunyai pemikiran berbeda untuk memperkenalkan tentang Indonesia di Negeri Paman Sam, yaitu membawa budaya sekaligus seni bela diri pencak silat yang dikenal dengan nama Merpati Putih USA.
Di Amerika, perguruan seni bela diri Merpati Putih ini didirikan pada tahun 1999, di Ogden, negara bagian Utah, dan kini muridnya lebih dari 150 orang.
"Saya benar-benar ingin berbagi mengenai budaya Indonesia, keindahan, orang-orangnya, dan aspek yang berasal dari silsilah keluarga kerajaan yang jauh di Indonesia,” ujarnya Mike.
Usut punya usut, rupanya aliran silat Merpati Putih yang dibawa oleh Nate dan Mike berasal dari salah satu perguruan silat yang telah melegenda di Indonesia.
Di Indonesia, MP mengajarkan anggotanya seni bela diri tangan kosong atau biasa dikenal dengan sebutan (PPS Betako). Merpati Putih konon telah berkembang sejak sekitar tahun 1550-an.
2. Perguruan Silat Al-Azhar
Menggeluti seni bela diri tradisional asal Indonesia, pencak silat bisa dibilang tidaklah mudah bagi setiap warga negara asing, apalagi disaat usianya masih muda.
Namun hal tersebut tak berlaku bagi seorang warga Amerika Serikat bernama Abdul Malik Ahmad. Dirinya mengaku sudah memperlajari pencak silat sejak berusia 20 tahun.
Bahkan dirinya kini menjadi instruktur di perguruan silat Al-Azhar cabang Washington DC, Amerika Serikat. Akan tetapi, upaya Abdul untuk membesarkan pencak silat di Amerika tidak lah mudah.
Pada Desember 2016 lalu, ia mengaku kurang mendapat dukungan baik dari pemerintah Indonesia dalam hal ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, maupun dari Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat).
"Kedutaan Indonesia tidak mempunyai promosi khusus pencak silat. Jika Kami mendapatkan kunjungan dari tim pencak silat Indonesia di Amerika, kegiatan itu akan lebih mengkampanyekan silat," ujar pria yang akrab disapa Kak Abdul ini seperti dikutip dari Antara.
Abdul menambahkan, masyarakat Amerika Serikat perlu mengenal pencak silat sebagai olahraga dan seni. "Selama ini orang-orang Amerika Serikat hanya tahu karate dan taekwondo. Selain tentunya tinju dan gulat," katanya.
3. Sigepi Institut Berlin
Selain Amerika Serikat, pencak silat juga rupanya merambah kebelahan dunia lain yaitu Eropa. Adalah perguruan silat bernama Sigepi (Silat Gerakan Pilihan) Institut, yang pertama kali hadir di Benua Biru, tepatnya di Berlin, Jerman.
Octav Dirgantara Setiadji, pendiri SiGePi adalah sosok yang mempopulerkan seni bela diri Tanah Air tersebut di ibu kota Jerman sejak tahun 1981 silam.
Namun ia baru bisa membuka perguruan silat Sigepi pada tahun 2011 di daerah Berlin- Steglitz. Sebuah apartemen perkantoran di Rheinstraße 45, 12161 Berlin, disewa Octav dan disulap menjadi padepokan SiGePi.
Berkat perguruannya tersebut, Octav berhasil menarik minat publik Jerman terhadap Indonesia khususnya pencak silat. Bahkan, kini ia mempunyai murid hingga 290 orang lebih.
"Setiap kali berlatih ada sekitar 20 orang. Dan latihan diadakan enam kali dalam seminggu," kata Octav saat diwawancara TVOne pada 2016 lalu.
Meski baru berusia tujuh tahun, namun kehadiran perguruan silat Sigepi ternyata sudah tercatat badan hukum seperti perusahaan terbuka (PT) di Jerman.
‘‘Di Jerman (kalau PT) disebut GmbH (Gesellschaft mit beschränkter Haftung). Sekolah kami sudah GmbH. Dan mungkin sekolah silat satu-satunya berbadan hukum resmi," ungkap Octav.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain di INDOSPORT.