INDOSPORT.COM - Dokter sekaligus Influencer Tirta Mandira Hudhi angkat bicara soal permintaan Presiden Joko Widodo agar harga tes PCR Covid-19 diturunkan.
Dokter Tirta pun menyoroti mahalnya tes PCR di Indonesia setelah belakangan ramai bahwa harga tes di Tanah Air lebih mahal dibandingkan India.
"Setelah hampir 1.5 tahun lamanya, akhirnya heboh soal harga PCR. Itu juga gegara India yang pemerintahnya subsidi harga PCR agar tracing lebh luas. Si A bilang karena pajak. Orang pajak bilangnya bukan karena dia. Hehe ribet amat yah," cuitnya di akun Twitter pribadinya @tirta_hudhi sebagaimana dikutip AKURAT.CO, Selasa (17/8/2021).
Padahal, menurutnya, masalah harga PCR ini sudah di protes sejak tahun lalu. Namun, saat itu yang memprotes harga tersebut bisa dibilang sedikit.
"Adem ayem aja. Yang kritik ya itu-itu aja. Sampai akhirnya tertutup issue lain. Sejak zaman maraknya rapit test antibody yang tinggal colok di jari itu. Semua karena India yang kasih subsidi, baru dibahas deh PCR mahal," imbuhnya.
Dokter Tirta mengatakan, fungsi PCR seharusnya buat epidemiologi. Tapi karena sudah menjadi syarat untuk perkantoran dan perjalanan lainnya, maka harga PCR terbilang mahal.
"Tapi karena jadi syarat ngantor. Syarat perjalanan. Ya otomatis ya begitulah (mahal)," kata Tirta.
Tirta juga menilai ada oknum yang memanfaatkan peluang dari harga PCR tersebut.
"Dah dari tahun lalu saya pernah bicarakan saya ulang lagi. Covidnya ada. Bahayanya ada. Oknum yang hancur? Banyak. Oknum yang memanfaatkan dan jadi tambah kaya? Ada," ungkapnya.
Namun, dia tak mempermasalahkan itu. Tirta hanya ingin PCR diperbanyak di luar Jawa.
"Gue gak masalah oknum ini tambah kaya. Karena mereka ini emang yang punya modal borong segitu banyak PCR dari luar. Tapi, yang gue minta dari dulu adalah tolong sebar PCR PCR ini ke luar Jawa sebanyak di Jawa juga. Agar di luar jawa juga bisa sehari," pintanya.
Diketahui, Presiden Jokowi memerintahkan untuk menurunkan harga tes PCR. Jokowi meminta agar biaya tes PCR dikisaran Rp 450 ribu hingga Rp 550 ribu.
"Saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran antara Rp 450.000 sampai Rp 550.000," kata Jokowi dalam keterangannya melalui kanal YouTube Setpres, Minggu (15/8/2021).
Selain untuk menurunkan harga, Jokowi juga memerintahkan agar hasil tes PCR dipercepat. Dia meminta supaya hasil tes PCR keluar dalam waktu maksimal 1x24 jam.
"Saya meminta agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, dalam menangani Covid-19, memperbanyak testing atau pemeriksaan adalah salah satu caranya. Salah satu cara untuk memperbanyak testing, menurutnya, dengan menurunkan harga tes PCR.
"Salah satu cara untuk memperbanyak testing adalah dengan menurunkan harga tes PCR," ujarnya.
Baca Artikel Asli di AkuratCO
Disclaimer : Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo.