INDOSPORT.COM – Para ARMY di Afghanistan terpaksa menyembunyikan atau membakar album BTS mereka seiring dengan berkuasanya Taliban di negara tersebut.
Dengan berhasilnya pasukan Taliban kembali merebut Afghanistan, para ARMY atau penggemar boyband Korea Selatan, BTS, menjadi ketakutan.
Mereka mengaku takut sehingga terpaksa menyembunyikan atau membakar album BTS karena kelompok militan tersebut.
Diketahui, terakhir kali Taliban memerintah, anak perempuan tidak bisa bersekolah dan kaim wanita tidak bisa meninggalkan rumah kecuali berjubah burqa. Sementara itu, musik yang begitu penting bagi identitas nasional dianggap ilegal.
Menurut etnomusikolog Afghanistan-Australia, Ahmad Naser Sarmast, di surat kabar WSJ, larangan tersebut membuat Afghanistan mengalami eksodus musisi dan artis.
Saat menduduki Kabul 15 Agustus lalu, Taliban sempat berjanji untuk membentuk pemerintah iklusif dan lebih moderat. Namun, sejumlah pihak termasuk penggemar musik Korea Selatan tetap khawatir karena pemerintahan Taliban di masa lampau terbilang radikal.
Hal ini juga tercermin dalam hasil wawancara statiun televisi Korea Selatan, JTBC News, dengan sejumlah penggemar K-Pop di Kabul.
Kepada JTBC News, para remaja yang mengaku sebagai ARMY ini mulai menceritakan kondisi yang mereka alami setelah Taliban berkuasa kembali.
"Saya sangat takut dan terkejut bahwa Taliban datang. Saya takut mendengar bahwa Taliban menculik gadis-gadis. Sejak Taliban mengambil alih, saya berdiam diri di rumah."
"Bahkan orang-orang mengatakan bagaimana bahwa kami harus berhati-hati meski hanya melihat ke luar jendela,” ujar seorang penduduk berinisial A seperti dikutip dari Koreaboo.
“Saya tidak bisa lagi mendengar musik yang saya dengar di jalanan sebelum Taliban mengambil alih. Saya hanya mendengar musik aneh Taliban sepanjang hari," lanjutnya
Pengakuan yang nyaris serupa diungkap oleh siswa berusia 18 tahun. Ia membenarkan bahwa ketakutan terhadap Taliban itu akhirnya memaksa para ARMY menyembunyikan atau membakar foto hingga album BTS.
"Situasi memaksa kami untuk membakar atau menyembunyikan foto dan album BTS yang kami punya. Di masa lalu, Taliban tidak mengizinkan orang mendengarkan musik mainstream," katanya.
Gadis-gadis itu kemudian memohon agar dunia melakukan lebih dari sekadar mengawasi situasi. "Semua orang sedang melihat kita mati. Saya berharap komunitas internasional tidak akan meninggalkan Afghanistan sendirian dalam hal ini," kata A.
Baca berita asli di AkuratCo
Disclaimer: Artikel ini adalah kerja sama antara INDOSPORT dengan AkuratCo. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo.