INDOSPORT.COM - Aparat TNI dan Polri bekerja keras mengevakuasi jasad Gabriela Maelani (22) dari dalam jurang di Papua.
Gabriela Maelani adalah korban kekejaman Kelompok Separatis Papua (KSTP) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo. Ia bersama rekan susternya, Kristina Sampe Tonapa, diketahui melarikan diri dari kelompok tersebut.
Aparat sendiri telah berhasil mengevakuasi Kristina, korban yang selamat dalam pelarian. Akan tetapi, karena cuaca buruk, tim rescue belum bisa menyelamatkan Gabriela yang berada di dasar jurang.
Tim evakuasi gabungan TNI dari Yonif RK 751/VJS, Yonif 403/WP dan Polsek Kiwirok membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk melaksanakan pengangkatan jenazah Gabriela Maelani.
Kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter membuat tim yang bertugas mengalami kesulitan. Namun hal tersebut tidak menjadikan halangan dan menurunkan semangat untuk segera melaksanakan evakuasi terhadap korban.
Pada pukul 16.30 WIT jenazah korban berhasil diangkat dan diamankan di Pos Koramil Kiwirok.
Selama proses evakuasi, tim mendapatkan gangguan tembakan dari KSTP. Penembakan dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah suster Gabriela ditemukan.
Danrem 172/PWY mengatakan rencananya evakuasi jenazah ke Jayapura akan dilanjutkan pada Sabtu (18/9/21) dengan mengamati cuaca dan keamanan di Distrik Kiwirok.
Saat ini penebalan telah dilakukan dengan menempatkan 1 SST personel Yonif RK 751/VJS.
Pangdam XVII/Cenderawasih yang diwakili oleh Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mengungkapkan, satu korban atas nama Gabriella Meilani yang ditemukan meninggal dunia juga akan segera dievakuasi dari Distrik Kiwirok.
“Jurang yang terjal serta cuaca buruk membuat evakuasi para Nakes dan jenazah Suster Gabriella Meilani mengalami penundaan yang seyogyanya dilaksanakan kemarin sehingga proses evakuasi 10 orang baru dapat dilaksanakan hari ini," jelas Kasdam.
Pada Senin (13/09/21), KST Papua yang beraksi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang diketahui membakar sejumlah fasilitas umum, termasuk Puskesmas.
Sebelum membakar Puskesmas Kiwirok, para anggota KKB yang diperkirakan berjumlah 50 orang menyerang enam tenaga kesehatan terlebih dahulu.
Baca artikel asli di Akurat.Co