INDOSPORT.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir, mengaku telah menutup 70 perusahaan pelat merah yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 2008.
"Kami sudah tutup 70 BUMN," ucapnya dalam Orasi Ilmiah bertajuk Globalization and Digitalization: Strategi BUMN Pasca Pandemi di Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu (27/11/21).
"Kalau ada BUMN yang sudah tidak beroperasi dari 2008, ya harus ditutup karena itu realita, dan tidak mungkin terjadi pemborosan kalau memang BUMN-nya sendiri tidak lagi kompit," terangnya.
Lebih lanjut, Erick Thohir menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada langkah lanjutan dari penutupan BUMN yang tidak beroperasi.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa tidak akan ada pengurangan karyawan atas penutupan BUMN. Ia mengungkapkan, nantinya karyawan justru akan dikonsolidasikan ke perusahaan lainnya.
"Kita tidak melakukan lay off (pengurangan karyawan), tetapi jobdesk ditambahkan. Tadinya dia berada di kantor, harus keluar sebagai sales," tukasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya, Erick Thohir menargetkan perusahaan-perusahaan pelat merah mampu mencetak laba bersih total Rp46 triliun hingga akhir tahun 2021.
Ia mengatakan sepanjang semester I-2021 seluruh BUMN membukukan laba bersih konsolidasi sekitar Rp26 triliun. Angka itu jauh lebih baik dibandingkan sepanjang 2020, BUMN hanya mengantongi laba bersih sebesar Rp13 triliun.
“Insyaallah satu tahun ini bisa Rp46 triliun,” ujarnya dalam acara seminar daring di Jakarta, Selasa (23/11/21) lalu.
Erick Thohir mengungkapkan, perbaikan kinerja tahun ini tidak lepas dari upaya efisiensi dan perbaikan manajemen di perusahaan-perusahaan BUMN. Salah satunya, penggabungan Pelindo I-IV.
Menurutnya, penggabungan Pelindo memberikan pengaruh positif bagi perekonomian Indonesia. Sebab, selain bisa menekan biaya logistik, juga dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di sekitar area pembangunan pelabuhan-pelabuhan baru.
Selain itu, diyakini akan meningkatkan kontribusi Pelindo kepada pendapatan negara melalui dividen dan pajak sejalan dengan meningkatkan profitabilitas perseroan.
Di sisi lain, penggabungan itu menjadikan Pelindo sebagai operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs. Ini sekaligus membuka peluang untuk Pelindo go global.
Erick Thohir pun berharap, dengan adanya sejumlah perbaikan di perusahaan-perusahaan BUMN, akan meningkatkan kontribusinya kepada negara sehingga dampaknya bisa turut dirasakan oleh masyarakat.
Baca berita asli di Akurat.co
Disclaimer : Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo