INDOSPORT.COM - Dalam kehidupan sehari-hari, makanan dan minuman manis adalah menu yang sudah terbiasa disajikan.
Pemanis adalah suatu senyawa kimia yang ditambahkan ke produk pangan, kebutuhan industri, dan makanan atau minuman kesehatan.
Meskipun sebagian orang tidak bisa lepas dari yang manis-manis, faktanya mengonsumsi terlalu banyak pemanis bukan hal yang baik untuk tubuh. Karena itu, lebih baik untuk mencari solusinya sebelum terlambat.
Sebenarnya ada beragam jenis pemanis, yang dibagi menjadi pemanis alami dan pemanis buatan.
1. Pemanis Alami
Sesuai dengan namanya, pemanis alami memang berasal dari bahan alami yang relatif aman bagi tubuh.
Anda bisa menemukan macam-macam pemanis alami, di antaranya; madu, gula kelapa, ekstrak daun stevia, xylitol dari jagung, yacon syrup.
Umumnya pemanis alami memiliki kadar kalori dan indeks glikemik rendah. Tapi, sayangnya pemanis alami tidak selalu mudah didapatkan di pasaran.
2. Pemanis Buatan
Selain pemanis alami, Anda pasti juga mengenal pemanis buatan yang lebih populer sebagai zat tambahan pada makanan dan minuman olahan.
- Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan dengan bentuk seperti bubuk kristal putih yang tidak mengandung kalori dan cenderung aman bagi penderita diabetes. Rasanya bisa mencapai 300 kali lebih manis dari gula pasir, sehingga meninggalkan rasa pahit.
- Aspartam
Aspartam termasuk pemanis buatan yang sering dipakai untuk makanan dan minuman cepat saji. Aspartam mudah rusak jika dipanaskan.
- Siklamat
Siklamat adalah pemanis yang banyak dipakai untuk membuat permen, makanan penutup, atau makanan dan minuman ringan. Rasa manisnya mencapai 40 kali dari gula pasir.
- Sorbitol
Tidak sama seperti jenis pemanis buatan lain, dalam hal ini sorbitol adalah salah satu jenis karbohidrat. Zat pemanis buatan ini punya nama lain yaitu D-sorbitol yang tidak sekadar menambahkan rasa manis, akan tetapi juga bisa menjaga level kelembapan makanan agar teksturnya sesuai keinginan.