Gemar Bermain Sepak Bola? Berikut Tips Ampuh Mencegah Risiko Cedera
Untuk menangani cedera akibat bermain sepak bola, saat ini sudah tersedia beberapa teknologi medis guna membantu pemulihannya, di antaranya yaitu:
1. Cyrotheraphy (terapi dingin)
Prosedur terapi dingin yang dapat digunakan untuk menangani cedera olahraga akut. Metode ini biasa dilakukan setelah operasi atau rekonstruksi sendi, karena dapat membantu mengurangi cedera secara efektif, misalnya pada penanganan pergeseran tulang, patah tulang, memar, keseleo, dan lainnya.
Sesi perawatan rata-rata per pasien berlangsung hanya 1-2 menit, tergantung klinis dan target terapi serta instruksi dokter yang merawat.
2. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
Metode penanganan non-invasif yang melibatkan arus listrik bertegangan rendah. Anggota tubuh yang terasa nyeri akan dialiri impuls listrik yang menjalar pada serabut saraf, sehingga membantu mengurangi kepekaan terhadap rasa nyeri/sakit. Durasi pengobatan TENS yang optimal adalah 40 menit.
3. Ultrasound Therapy
Metode pengobatan dengan gelombang suara untuk merangsang jaringan di sekitar area cedera.
Getaran gelombang suara dapat merangsang produksi kolagen dan menciptakan panas dalam jaringan, sehingga mampu mendorong penyembuhan pada jaringan lunak dengan meningkatkan metabolisme pada tingkat sel.
Metode ini berguna untuk membantu proses penyembuhan tulang, penanganan cedera ligamen, dan lainnya.
Jenis terapi ultrasound tergantung pada kondisi cedera. Untuk nyeri myofascial, strain, atau keseleo dapat digunakan ultrasound termal.
Untuk jaringan parut, pembengkakan, dan carpal tunnel syndrome, ultrasound mekanis dapat bekerja lebih baik. Waktu perawatan tergantung pada ukuran area yang dirawat, frekuensi dan intensitas yang digunakan (5-15 menit).
4. Exercise dan terapi latihan pascacedera
Tujuan dari program terapi latihan adalah untuk mengembalikan semua aspek kesehatan seperti sebelum cedera dengan cara yang terkontrol dan terpantau.
Terapi latihan harus dimulai sesegera mungkin (setelah fase peradangan awal – 72 jam). Dalam tahapan ini, dilakukan latihan fleksibilitas untuk meminimalisasi penurunan kisaran gerak sendi, latihan memperkuat otot, hingga latihan keseimbangan.