Korea Utara Tembakkan Benda Misterius ke Laut, Rudal Balistik?
INDOSPORT.COM - Korea Utara dikabarkan menembakkan benda berupa proyektil misterius ke laut lepas pantai timurnya, apakah rudal balistik?
Seperti diwartakan laman Akurat.co dari AFP, adalah pihak militer Korea Selatan yang melaporkan aksi Korea Utara tersebut. Akan tetapi, sayangnya tidak banyak informasi yang diungkap oleh Staf Kepala Gabungan.
Namun, menurut seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang, proyektil tersebut tampaknya adalah rudal balistik.
Peluncuran ini menjadi serangkaian pesan rumit terbaru dari Korea Utara setelah beberapa hari sebelumnya adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengisyaratkan prospek KTT antar-Korea.
Namun, ia menyerukan ketidakberpihakan, saling menghormati, serta agar Korea Selatan berhenti melontarkan pernyataan 'kurang ajar'.
Ia mengutuk 'standar ganda' kritik dari Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) terhadap perkembangan militer Korea Utara. Padahal, Korea Selatan dan AS juga membangun kapasitas mereka sendiri.
Utara menginvasi Selatan pada 1950. Permusuhan pun berhenti tiga tahun kemudian dengan gencatan senjata, alih-alih perjanjian damai. Artinya, mereka secara teknis masih berkonflik.
Pyongyang sendiri dijatuhi sanksi internasional atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya yang dilarang. Namun, duta besarnya untuk PBB bersikeras bahwa mereka berhak untuk menguji senjata.
"Tak ada yang bisa mengganggu gugat hak membela diri Korea Utara. Kami hanya membangun pertahanan nasional kami untuk membela diri serta menjaga keamanan dan perdamaian negara dengan andal," tegas Kim Song kepada Majelis Umum PBB di New York.
Pyongyang telah melakukan sejumlah peluncuran misil bulan ini. Salah satunya melibatkan misil jelajah jarak jauh, sedangkan satunya lagi disebut militer Korea Selatan sebagai misil balistik jarak pendek.
Di sisi lain, Seoul juga berhasil menguji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam untuk pertama kalinya. Dengan begitu, merekaa menjadi salah satu dari segelintir negara berteknologi canggih.
Sementara itu, pada Senin (27/09/21), kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, memuat artikel yang menyebut AS sebagai pelanggar HAM paling keji di dunia, terkait pemberlakuan sanksi mereka di berbagai negara.
Baca berita asli di Akurat.co