x

Diingatkan soal Varian Omicron, Indonesia Diminta Jangan Jemawa

Minggu, 28 November 2021 22:25 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Ilustrasivirus corona.

INDOSPORT.COM - Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof Zubairi Djoerban, mengingatkan agar Indonesia tidak jemawa soal varian baru virus corona yakni B.1.1.529 alias Omicron.

Hal ini ia sampaikan lewat akun Instagram-nya, Minggu (28/11/21). Ia juga mengingatkan masa-masa ketika media internasional memberitakan pandemi Covid-19 di Indonesia yang disebut bakal pulih setelah 10 tahun.

"Kita jangan jemawa hadapi Omicron," ujarnya dikutip dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Minggu (28/11/21).

"Ingat penilaian media barat? Penanganan Indonesia terburuk dan baru normal 10 tahun lagi. Itu kata Bloomberg," jelasnya.

Baca Juga
Baca Juga

Namun, kata dia, pemberitaan media asing tersebut akhirnya berhasil dipatahkan. Indonesia terbukti bisa bangkit dan menangani Covid-19 dengan baik.

Maka dari itu, ia menegaskan sekali lagi agar Indonesia tidak jemawa menghadapi varian baru Covid-19 yakni B.1.1.529 atau Omicron, yang kabarnya baru saja ditemukan di Afrika Selatan.

"Lalu, kita bangkit dan membuktikan. Saat ini? Kita cukup baik dan negara asal media ini pun jauh dari baik. Maka itu, jangan jemawa," pungkasnya.

Sebagai informasi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat terjadi lonjakan tajam kasus positif Covid-19 di Afrika Selatan, beberapa hari belakangan.

Hal tersebut disebabkan karena kemunculan virus corona jenis baru bernama B.1.1.529, atau varian Omicron.

Baca Juga
Baca Juga

Maka dari itu, varian baru Covid-19 yakni B.1.1.529 atau Omicron saat ini telah dinyatakan WHO sebagai varian yang diwaspadai (variant of concern/VoC).

Bahkan, menurut Profesor Richard Lassells, varian Omicron ini dapat menyebabkan penularan yang lebih cepat dari varian-varian lainnya.

Pemerintah sendiri diketahui melakukan tindakan preventif dengan melarang WNA maupun siapa saja yang pernah berpergian ke Afrika Selatan untuk masuk ke Indonesia.

Baca berita asli di Akurat.co

Afrika SelatanWHOVirus CoronaBerita Ragam

Berita Terkini