Pelatih bulutangkis ganda putri, Eng Hian, menyatakan Indonesia saat ini kekurangan atlet ganda putri sebagai pelapis atau pengganti pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii. Pemain-pemain muda ganda putri yang ada saat ini pun belum terlalu bisa diandalkan untuk menggantikan pasangan tersebut.
"Untuk saat ini saya memang harus bekerja keras lagi untuk bisa mendapatkan pasangan yang mendekati (kemampuan) Gres/Nitya," kata Eng Hian seperti dilansir Antara.
Menurut pelatih yang akrab disapa Didi ini, mencari dan menghasilkan atlet ganda putri sekelas Nitya/Greysia bukan lah hal mudah. Butuh beberapa tahun untuk mencapai tujuan tersebut.
Didi mengatakan sedang mengupayakan agar PBSI membuat program untuk pelatih pelatnas bulu tangkis guna menghasilkan atlet-atlet berprestasi lainnya. Jika kondisi ini dibiarkan, ia khawatir akan berpengaruh buruk pada prestasi bulutangkis Indonesia.
"Saya lagi minta PBSI bikin satu program yang mendukung porgram pelatih pelatnas. Kalau tidak, bulu tangkis Indonesia akan terus seperti ini, jadi hanya punya satu, satu, satu (andalan)," kata Didi.
Nitya/Greysia yang menjadi andalan terakhir Indonesia di final Indonesia Open 2015 gagal di final karena kalah melawan pasangan Tiongkok Tian Qing/Tan Jinhua dengan skor 21-11 21-10. Hasil ini membuat Indonesia tanpa satu pun gelar di Indonesia Open 2015.