"Kita bergabung karena Candra (Wijaya) mengemukakan ke kami atas kegalauannya ada umur peserta yang tidak sesuai. Pada prinsipnya ada tiga kelompok usia, U-15, U-17, dan U-19. Atas dasar itu kita akan melakukan pemeriksaan gigi dan pemeriksaan tulang. Dari situ kita akan memperkirakan usia yang setajam mungkin," jelas Dr. Djaja Surya Atmadja di Senayan, Jakarta.
Dengan dilakukannya pemeriksaan forensik ini, ditujukan untuk kepentingan kejuaraan ini dan tidak dimaksudkan untuk tujuan legal lainnya. Selain itu, hasil pemeriksaan forensik ini merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh dokter pemeriksa, Candra Wijaya dan atlet yang bersangkutan. Pemeriksaan ini diharapkan akan mengasilkan juara-juara bulu tangkis sejati yang jujut dan sportif.
Pemeriksaan forensik yangvakan dilakukan ini sebelumnya telah diterangkan kepada peserta dan orangtua/walinya pada saat pendaftaran keikutsertaan atlet dalam kejuaraan ini dan mereka telah menyetujui dilakukannyapemwriksaan forensik ini dan menyetujui dilakukannya pemeriksaan forensik jika atlet tersebut masuk delapan besar.
"Atlet yang masuk delapan besar akan dapat pengujian ini, kedepannya kita harapkan adalah juara yang sportif dan jujur," sambung Dr. Djaja Surya Atmadja.
Peserta Yonex-Sunrise Double Special Championship 2015 terdiri dari enam negara dan 56 klub, di mana akan digelar pada 29 Juli hingga 1 Agustus 2015 di Lapangan Bulu Tangkis Asia Afrika, Senayan, Jakarta.