Dionysius Hayom Rumbaka dikalahkan unggulan kesembilan Son Wan-ho dalam pertandingan ketat selama tiga set. Meski mendapat dukungan penuh dari penonton di Istora Senayan, pebulutangkis 26 tahun akhirnya menyerah dengan skor 21-12, 13-21, 17-21.
Mengomentari kekalahan yang baru dialaminya, Hayom menilai pada pertandingan kali ini dia belum mengeluarkan seluruh kemampuannya, terlebih dia masih menderita cedera saat berlaga di All England.
"Saya kurang puas dengan hasil ini, secara permainan mungkin hampir keluar. Tapi di set ketiga, terakhir-terakhir karena saya kalah angin, jadi susah ngaturnya," jelas atlet PB Djarum ini susai pertandingan.
Sebelumnya, wakil Indonesia lainnya di nomor tunggal putra, Tommy Sugiarto juga harus tersingkir ketika menghadapi wakil Hongkong, Wei Nan juga dengan rubber set. Kekalahan Tommy, sebenarnya menjadi penambah semangat Hayom untuk mendapatkan hasil terbaik, terlebih Indonesia hanya tinggal menyisakan dirinya.
"Termotivasi pasti, apalagi tinggal saya. Kalau menjadi beban dari diri sendiri juga sudah memikul beban. Tadi saya cuma pingin main maksimal saja," jelas Hayom seusai pertandingan.
Melupakan kekalahan di Kejuaraan Dunia BWF 2015, Hayom saat ini akan kembali berburu tiket menuju Olimpiade. Cedera hamstring kaki kanan yang dialaminya tidak serta-merta menyurutkan semangatnya dalam mengumpulkan poin Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016.
"Saya baru latihan seminggu ini, masih cedera juga sih sewaktu habis dari All England sama Jerman, ini juga masih belum enak banget, tapi bukan alasan saya kalah atau menang. Kalau untuk Olimpiade saya masih ngejar, harus ngambil poin sebanyak-banyaknya. Mungkin kalau cedera hamstring 3-6 bulan baru enakan, tapi mau gak mau harus tetap main buat ngejar Olimpiade," pungkasnya.
Kekalahan Hayom, melengkapi kegagalan tunggal putra Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2015. Pada hari yang sama Tommy Sugiarto juga tersingkir usai dikalahkan atlet asal Hong Kong, Wei Han, dengan skor 24-26, 21-8, 20-22.