Pasangan ganda putri Indonesia dipaksa takluk oleh pasangan ganda putri Korea Selatan, Chang Ye Na dan Lee So Hee. Gresia/Nitya dipaksa kalah dengan selisih skor akhir yang cukup besar, 13 - 21 dan 14 - 21.
Diakui oleh Nitya mereka terbawa suasana yang diciptakan oleh pasangan Korea Selatan tersebut. Mereka merasa awalnya cukup bermain di atas angin, namun karena terburu-buru, pasangan Korsel tersebut berhasil membalikkan keadaan.
"Di game pertama pola kami sudah masuk di permainan mereka. Cuma ketika mereka ngejar dengan permainan cepat, kami jadi keikut main buru-buru. Jadinya hal itu menjadi boomerang buat kami." Ungkap Nidya usai pertandingan seperti dilansir situs resmi PBSI.
Sepikir dengan Nitya, Greysia juga membenarkan pernyataan rekannya tersebut.
"Hari ini bola-bola dari mereka sangat akurat. Sementara itu, kami terlalu terburu-buru ingin menyudahi dan kurang sabar." Tandas Greysia.
Pelatih Ganda Putri, Eng Hian, nampak kecewa dengan hasil yang didapat anak-anak didiknya tersebut. Ia menilai faktor mental menjadi penyebab kekalahan yang diterima Greysia dan Nitya.
"Hasil hari ini bisa dibilang kurang menggembirakan. Yang harus lebih diperhatikan adalah bagaimana pola pikir mereka di lapangan. Saat strategi yang mereka jalankan tidak berhasil, saya arahkan mereka untuk tidak panik, tapi mereka malah jadi panik. Jadi pola pikir mereka yang harus dibentuk lagi," kata pelatih berumur 38 tahun tersebut.
Kekelahan yang didapat ganda putri Indonesia di Denmark Open 2015 dapat menjadi sebuah pelajaran berharga. Pasalnya, Greysia dan Nitya akan kembali berlaga di Eropa dalam Prancis Terbuka 2015.