Hafiz-Shella memang dalam kondisi tak diunggulan kala berhadapan dengan Lu Kai dan Huang Yaqiong yang diunggulkan pada posisi dua. Namun, bermain di publik sendiri mampu memberi tambahan energi saat melawan unggulan kedua China tersebut di GOR Cakrawala Universitas Negeri Malang.
"Kita senang sekali bisa mengalahkan salah satu lawan yang bagus, apalagi mereka juga unggulan kedua. Dukungan penonton juga ikut membantu semangat kita," tutur Hafiz Faisal usai laga.
Kemenangan Hafiz-Shella memang tak mudah. Meski unggul di set pertama lewat skor 21-11, namun unggulan China tersebut mampu berbalik unggul 15-21 di set kedua. Laga pun dilanjutkan pada Rubber game, dan mampu dimenangkan Hafiz-Shella dengan skor akhir 21-16.
"Kita sempat kesulitan, karena mereka bermain cepat. Tapi, saya saling melengkapi dengan Shella di setiap pertandingan. Shella sedikit berat dalam bergerak, tapi bisa saya tutupi," lanjut Hafiz.
Sementara Shella menuturkan kemenangannya kali ini juga turut terbantu faktor nonteknis. Dia pun setuju bahwa mereka memang tak diunggulkan dan berjuang keras meraih kemenangan atas Lu-Huang.
"Kita juga tadi sedikit beruntung karena arah angin tadi mengarah ke lawan. Mereka kuat, buktinya sampai tiga set. Kita saling memperbaiki kekurangan, juga memanfaatkan keuntungan arah angin," katanya.
Perjuangan mereka pun semakin berat di semifinal, karena akan berjumpa Praveen Jordan dan Debby Susanto. Calon lawannya juga menapak ke semifinal setelah di Quarterfinal mengalahkan sesama rekan Indonesia, Fran Kurniawan dan Komala Dewi.