Ganda putri terbaik Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari akan beraksi di Australia Open Super Series 2016. Ajang ini merupakan kejuaraan kedua setelah Indonesia Open yang diikuti Nitya pasca mengalami cedera di Badminton Asia Championship beberapa waktu yang lalu.
Belum memiliki kondisi terbaiknya, pasangan ini tidak dibebankan target khusus di Australia Open nanti. Apalagi keduanya baru saja menelan hasil kurang memuaskan setelah harus terhenti di babak kedua Indonesia Open yang berlansung beberapa hari yang lalu di Istora, Senayan Jakarta.
Oleh pelatih, keduanya hanya diminta untuk bisa mendapatkan feel bertanding sebelum berangkat ke Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016 nanti.
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari
“Persiapan minggu ini, Greysia/Nitya lebih kepada memantapkan segi non teknisnya. Setelah istirahat cukup lama dari Badminton Asia Championships kemarin, momentum pertandingan keduanya sempat agak hilang,” kata Eng Hian seperti dilansir dari laman PBSI.
“Ada keragu-raguan juga karena cedera Nitya kemarin. Kita coba maksimalkan di turnamen terakhir ini sebelum ke Olimpiade. Mudah-mudahan feel mereka di lapangan bisa muncul. Saya tidak berbicara tentang hasil di sini,” tandasnya.
Aksi Greysia Polii saat berhasil mengembalikan shuttlecock ke wilayah lawan
Selain itu, Eng Hian juga berharap kepada ganda putri lain yakni Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Menurutnya, Della/Rosyita akan menjadi penerus Greysia/Nitya di masa yang akan datang.
“Untuk Della/Rosyita saya harap bisa memberikan kestabilan di lapangan. Karena setelah Olimpiade kan nanti ada regenerasi, jangan sampai setelah ini kosong begitu saja. Mereka berdua dipersiapkan untuk itu,” lanjut Eng Hian.