Legenda bulutangkis Indonesia, Liem Swie King, menyebut jika pemberian bonus bagi Owi/Butet merupakan hal yang lumrah mengingat perjuangan mereka yang sangat berat demi merebut medali emas.
Pria yang menjuarai ajang All England pada 1978, 1979, dan 1981 itu menganggap tak akan ada dampak negatif yang ditimbulkan dengan banyaknya pemeberian bonus.
“Hadiahnya menurut saya memang pantas diterima oleh mereka. Efek negatif saya rasa tidak ada, selama mereka sadar akan tanggung jawabnya. Nanti kala sudah selesai euforia ini juga mereka pasti mulai berlatih lagi,” ujar Liem Swie King kepada INDOSPORT.
Liem Swie King, legenda bulutangkis Indonesia.
Terkait keinginan pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, untuk memasangkan Owi/Butet hingga 2017, Liem merasa hal tersebut tak menjadi masalah.
Penilaian mengenai performa para pemain dianggap pria kelahiran Kudus tersebut sebagai hak dari pelatih masing-masing, namun bukan berarti pemain tak punya hak memutuskan.
“Ya itukan kemauan pelatih, semua tergantung kepada pemainnya, apa masih punya motivasi untuk terus bermain atau tidak. Kalau pemainnya merasa sudah waktunya mundur ya lebih baik mundur. Apalagi Butet sudah di atas 30 tahun,” tambahnya.
Sebagai informasi, Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan, memberikan bonus istimewa bagi Owi/Butet, yakni satu unit apartemen senilai Rp1,45 miliar di Pelatnas Cipayung. Apartemen tersebut terletak di kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat.