Sementara itu, langkah Amri Syahnawi/Vania Arianti Sukoco dan Rinov Rivaldy/Apriani Rahayu harus terhenti. Dan Indonesia pun akhirnya harus tanpa wakil di semifinal nomor ganda putra.
Wakil Merah Putih terakhir,gagal mengatasi wakil Tiongkok, Fan Qiuyue/Xiangyu Ren dengan skor 18-21 dan 17-21.
“Masalah pertama di lapangan tadi adalah power. Kekuatan atlet-atlet kita masih kalah dari pasangan China ini. Jadi di sepanjang permainan tadi mereka memang kesulitan untuk menyerang mereka, apalagi dengan karakter shuttlecock yang cukup berat,” ujar pelatih ganda putra, Chafidz Yusuf.
“Kalau dari segi teknik, dan hal-hal lainnya memang sama, hanya memang power-nya yang berbeda. Ini akan menjadi modal bagi mereka ke depannya, saya optimistis mereka akan bisa lebih baik lagi,” pungkas Chafidz, dalam rilis yang didapat INDOSPORT.
Sementara itu Chef de Mission WJC, Achmad Budiharto mengaku terkejut dengan bergugurannya wakil Indonesia khususnya di ajang ini.
“Hasil ini tentu di luar dugaan kita semua. Karena kita berharap di nomor tunggal putri dan ganda campuran, tetapi justru kedua nomor ini bertemu dengan lawan yang lebih bagus. Tetapi satu pasangan ganda putri yang tidak diperkirakan bisa sampai ke semifinal, dan ini satu hal yang akan kita evaluasi lagi di pasangan junior kita,” ujar Achmad.
“Apresiasi khusus memang harus kita berikan ke tunggal putra kita, di mana Chico dengan segala kekuarangannya bisa menembus semifinal. Tadinya kita hanya targetkan dia untuk hanya ke perempatfinal, tetapi ternyata Chico bisa bermain dengan sedemikian baik dan staminanya juga terjaga. Semoga saja,” tambahnya.
Di tahun 2015, tim Merah Putih hanya mampu membawa pulang satu perak dari nomor beregu dan satu perunggu dari nomor ganda campuran melalui Fachriza Abimanyu/Apriani Rahayu.