5 Petenis Muda yang Siap Merusak Dominasi Andy Murray di Tahun 2017
Bakat muda Australia di cabang tenis kembali bermunculan. Setelah Patrick Rafter, Lleyton Hewitt, dan Mark Philippoussis, Negeri Kangguru kini berharap pada Thanasi Kokkinakis.
Petenis berusia 20 tahun itu tidak sendiri. Dia ditemani oleh Nick Kyrgios yang juga memiliki potensi besar di era mendatang.
Kokkinakis yang berdarah Yunani itu boleh dibilang kurang mendapat sorotan positif di dunia tenis. Selain karena gagal membuat kejutan saat tumbang di tangan Rafael Nadal di turnamen Wimbledon, ia juga sedikit mengikuti kejuaraan tenis bergengsi.
Thanasi Kokkinakis saat berlaga di turnamen ATP.
Kendati demikian, banyak pemerhati tenis menilai Kokkinakis mempunyai bakat istimewa yang tak kalah hebat dengan Kyrgios. Jika tidak mengalami cedera bahu, mungkin kariernya di tahun 2016 bisa jauh lebih baik lagi.
Cedera bahu yang ia alami memaksanya absen selama kurang lebih 7 bulan. Ketika melakukan comeback, Kokkinakis langsung tumbang oleh Gastao Elias di ajang Olimpiade. Kegagalannya dinilai karena belum bisa langsung nyetel pasca sembuh dari cedera.
Kini, ia sudah sembuh total dan akan kembali ke lapangan bulan Januari tahun 2017. Turnamen bergengsi terdekat, Apia International, di Sydney akan dijadikannya sebagai ajang pembuktian sebelum berlaga di ajang yang lebih bergengsi lagi, Australia Terbuka di Melbourne.
Kelebihannya ada pada kekuatan servisnya. Kokkinakis memiliki forehand yang sangat baik. Oleh karena itu, ketika bahunya bermasalah, dia gagal menunjukkan kehebatan terbaiknya.