Indonesia kembali puasa gelar di turnamen Swiss Terbuka 2017. Wakil Tanah Air satu-satunya di final, Praveen Jordan/Debby Susanto, takluk dari pasangan peringkat 11 dunia asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Dalam laga yang berlangsung 40 menit tersebut, pasangan Indonesia kerap melakukan banyak kesalahan sendiri.
Di set pertama, wakil Thailand membuka keunggulan lebih dulu. Selanjutnya, kedua pasangan saling mengejar angka. Serangan Puavaranukroh/Taerattanachai cukup membuat pasangan Indonesia pontang-panting. Namun smash keras dari Praveen di area kosong pasangan Thailand, menyudahi interval set dengan skor 11-8. Selepas interval, Praveen/Debby tak berhati-hati sehingga harus merelakan 4 angka berturut-turut diambil Puavaranukroh/Taerattanachai.
Pasangan Indonesia bergegas mengejar, tetapi lagi-lagi tertinggal di poin 13-17. Puavaranukroh/Taerattanachai pun mendapat set point lebih dulu. Pukulan Praveen/Debby yang kerap membentur net, tak kuasa mengejar perolehan lawan dan set pertama pun berakhir kalah dengan 18-21.
Di set kedua, permainan kembali berjalan ketat. Namun Praveen/Debby belum bisa mengungguli perolehan lawan dan sempat tertinggal 4-7. Begitu pula di interval set, pemenang All England 2016 ini tertinggal 9-11. Praveen/Debby semakin tertekan dan bahkan tertinggal 12-19. Selepas titik itu, mereka hanya bisa menambah 3 angka lagi. Pasangan Indonesia pun harus puas menjadi runner up dengan skor 18-21 dan 15-21.
Dengan kekalahan Praveen/Debby ini, Indonesia kembali pulang dari Swiss Terbuka dengan tangan kosong untuk kelima kalinya. Terakhir, Indonesia mendapat gelar di turnamen Grand Prix Gold ini pada tahun 2012 lewat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.