Usai menjuarai ajang All England 2016 lalu, Praveen/Debby belum sekalipun meraih gelar juara di turnamen lainnya. Hasil mengecewakan justru terus menghampiri Praveen/Debby saat berlaga di turnamen internasional lainnya.
Gagal mempertahankan gelar All England dan gagal melangkah ke perempatfinal Malaysia Open 2017 membuat banyak pihak mengkritik gaya pemainan Praveen/Debby. Praveen terutama, dianggap tak memberikan performa terbaiknya dalam beberapa pertandingan, lantas apa respon Debby terkait hal tersebut?
“Kita sebagai pemain pasti lebih menyayangkan dan lebih kecewa dari siapapun, karena saya rasa tidak ada satu pun pemain yang mau kalah,” ujar Debby Susanto kepada INDOSPORT.
“Kalau untuk Praveen saya tidak akan komentar apa-apa karena itu kan penilaian masing-masing orang. Menurut saya setiap pemain pasti selalu usaha untuk bisa menang,” tambahnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres PBSI), Susy Susanti, pun sempat menyoroti pernampilan Praveen/Debby usai takluk di final Swiss Terbuka Grand Prix Gold 2017. Susy menganggap Praveen tak mengeluarkan penampilan terbaiknya dan gagal mengimbangi permainan Debby yang sudah baik.
“Kalau dia (Praveen) mengandalkan satu kekuatan saja berat ya, dari dia sendiri harus rajin dan semangat, jangan mood mood-an, ini pertandingan. Jordan saya akui istimewa, tapi kalau dia hanya mengandalkan keistimewaan kamu dan tidak mau belajar ya susah karena semua lawan pasti mempelajari cara main kamu,” ujar Susy Susanti kepada INDOSPORT.
Tak ingin terlarut lama usai kegagalan di Malaysia Open, Praveen/Debby kini focus untuk menyambut turnamen selanjutnya, yakni Singapore Open yang akan bergulir usai Malaysia Open. Debby pun berharap ia dan Praveen dapat meraih hasil yang lebih baik.