Pasca ajang Australia Open 2016 lalu, mantan petenis wanita nomor satu dunia, Maria Sharapova mendapat sanksi larangan tanding, lantaran terbukti positif menggunakan doping.
Namun, pada Kamis (27/04/17) lalu, setelah 15 bulan absen, Sharapova kembali menunjukkan kemampuannya di ajang Stuttgart Terbuka 2017, setelah mendapat wildcard dari WTA (Women's Tennis Association).
Sayangnya, keputusan WTA yang memberikan wildcard pada Sharapova untuk bisa bertanding kembali mendapat pertentangan dari seorang petenis cantik asal Kanada, Eugenie Bouchard.
Menurutnya, keringanan yang diberikan oleh WTA pada Sharapova seharusnya tidak terjadi. Pasalnya, keputusan tersebut menjadi contoh buruk bagi petenis-petenis muda.
"Saya rasa itu keputusan yang salah. Bagi saya, Sharapova itu petenis yang berbuat curang. Seharusnya dalam olahraga apapun, seseorang yang melanggar aturan penting tidak boleh diizinkan bertanding lagi," ujar Bouchard seperti dikutip dari Sports Wallah.
"Keputusan ini jelas sangat tidak adil bagi kami para petenis yang bermain jujur dan menaati peraturan. Jadi, saya merasa WTA mengirimkan pesan yang salah. Keputusan itu memberi kesan bahwa tidak apa-apa berbuat curang, karena pada akhirnya kami akan menyambut Anda kembali," tuturnya menjelaskan.
Di penampilan perdananya sendiri pasca absen lebih dari setahun, Sharapova mampu membuat kejutan dengan mengatasi perlawanan Roberta Vinci 7-5 dan 6-3, dalam waktu satu jam.