Indonesia Open 2017 telah dimulai hari ini, Senin (12/06/17). Meski secara keseluruhan berjalan lancar, namun panitia menghadapi sejumlah kendala.
Ketua panitia pelaksana kejuaraan, Achmad Budiharto mengakui ada hal-hal yang terjadi di luar perkiraan. Di antaranya keterlambatan selama tiga jam dari jadwal awal.
“Awalnya kami menentukan per match di babak kualifikasi berdurasi 35 menit, ternyata rata-rata hampir satu jam bahkan ada yang lebih,” kata Budiharto dalam jumpa pers yang berlangsung di JCC Plenary Hall, Senayan.
Baca juga: |
---|
Selain itu, JCC yang menjadi venue Indonesia Open kali ini, juga belum belum benar-benar siap hingga hari H. Pria yang akrab disapa Budi itu mengatakan, hal ini dikarenakan sebelumnya ada acara lain yang juga menggunakan lokasi yang sama.
“Dari sisi kesiapan venue memang ada kendala, karena di awal rencana persiapan menyusun venue dari semalam sekitar jam 22.00. Akan tetapi, ternyata ada pameran di JCC yang baru bisa dibereskan hingga jam 04.00 pagi, sehingga kami baru mulai jam 05.00 pagi. Alhamdulillah sudah selesai, mudah-mudahan besok siap,” kata Budi menerangkan.
Sementara dari sisi pemain, kondisi angin menjadi kendala yang dirasa sedikit mengganggu penampilan mereka. Namun Budi menyebut, panitia telah mencari jalan keluar untuk kenyamanan atlet, agar mereka dapat tampil maksimal.
“Memang kondisi angin seperti ini wajar kalau tanding di gedung yang berbentuk bulat. Gedung ini bukan di set up untuk pertandingan, tetapi untuk konser. Kita antisipasi tidak gunakan AC sentral, kita pasang sendiri jadi sudah meminimalisir untuk angin. Ini sudah maksimal yang kita lakukan," jelas pria yang juga merupakan Sekjen PBSI tersebut.
"Kami juga menemukan kendala dalam flooring, karena tidak rata dan banyak instalasi kabel. Sehingga kami harus melapisi dengan triplek sampai tiga lapis, dengan ketebalan 12 mm, 15 mm dan 18 mm. Sedangkan bisanya kami hanya menggunakan satu lapis triplek saja setebal 15 mm,” ujar Budi menjelaskan.