Pada awalnya, bulan Ramadan disebut-sebut akan cukup memengaruhi antusiasme penonton di ajang Indonesia Open 2017. Namun pada kenyataannya, di hari pertama bergulirnya Indonesia Open 2017, kekhawatiran sepinya penonton sama sekali tidak terjadi di Jakarta Convention Center (JCC).
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Indonesia Open 2017, Achmad Budiarto, menyebut jika atlet dari berbagai negara cukup puas dengan iklim pertandingan di JCC. Meskipun terhitung sebagai venue baru, namun Budi mengklaim secara keseluruhan tak ada kendala yang berarti.
Termasuk untuk urusan antusiasme penonton yang menyaksikan para pebulutangkis Indonesia dan negara-negara lainnya yang bertanding. Meski bertepatan dengan bulan puasa, namun nyatanya para penonton tetap semangat untuk mendukung para jagoannya.
Baca juga: |
---|
"Memang ini venue baru, kita semua mencoba beradaptasi jalan terbaik untuk para atlet. Mereka bisa tampil maksimal, tapi satu catatan saja bahwa pemain kita dari tamu menyenangi situasi iklim pertandingan di Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Budi tersebut di JCC, Senin (12/06/17).
"Tadinya kita khawatir di bulan puasa akan berkurang penonton, Alhamdulillah penonton cukup antusias dan aktif mendukung semua pemain yang terbaik, tidak hanya Indonesia saja. Sportivitas penonton yang dinantikan," tambahnya.
Satu kendala yang mungkin cukup mengganggu menurut Budi ialah kencangnya angin yang berembus di lapangan. Panpel Indonesia Open 2017 juga berencana untuk menyediakan takjil bagi para penonton yang berbuka puasa saat menyaksikan pertandingan.
"Gedung ini bukan untuk olahraga tapi konser. Kita antisipasi tidak gunakan AC sentral, kita pasang sendiri jadi sudah meminimalisir untuk angin. Ini sudah maksimal yang kita lakukan," jelas pria yang juga merupakan Sekjen PBSI tersebut.
"Saya kira nanti penonton disediakan tempat makan dan buka puasa. Nanti akan bantu rencana takjil buka puasa sederhana. Saya kira semua stand akan ada yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan penonton," tutupnya.