Bermain di Plenary Hall JCC, Jakarta, Praveen Jordan/Debby Susanto membuka pertandingan dengan mengejutkan. Di game pertama pasangan unggulan ketujuh ini mampu unggul cepat 21-15 atas pasangan Denmark, Mathias Christiansen/Sara Thygesen.
Namun keunggulan Debby di game pertama tidak berlanjut di game kedua. Dia secara mengejutkan takluk dengan 15-21. Pertandingan pun dilanjutkan pada game ketiga. Kembali pada game ketiga ini, Praveen/Debby kembali takluk dengan 19-21.
Dengan kekalahan ini, Praveen/Debby langsung tersingkir. Ditemui selepas pertandingan, mereka pun mengutarakan permintaan maaf untuk masyarakat Indonesia.
"Dengan hasil ini sebelum orang lain kecewa, sebenarnya kami juga kecewa. Kita juga harus bisa menghadapi masa-masa seperti ini," ucap Praveen.
Baca Juga |
---|
"Orang-orang pasti mengharapkan kami menang dengan main di Indonesia, rumah sendiri. Jadi, saya harap semua jangan berkecil hati walaupun kami sudah merasakan terlebih dahulu selaku pemain," jelas dia.
Senada dengan Jordan, Debby pun mengutarakan permintaan maaf. Dia menilai kekalahan ini karena kurangnya antisipasi serangan lawan.
"Kami sejujurnya tidak ada habis stamina. Di gim pertama kami bisa kuasai permainan. Di gim kedua saat posisi kami menang angin, beberapa kali bola dari mereka malah melintir di net. Itu yang kurang kami antisipasi, mungkin itu juga bikin mereka pede, sedangkan kita seperti sedikit tertekan atau panik," tambah Debby.
"Di gim ketiga kami banyak kalah poin bisa terlihat dari terima servis di awal. Pukulan mereka itu sudah cukup menekan karena servisnya tipis dan arahnya juga baik. Kami jadi harus mengembalikan bola dengan matang. Sedikit nanggung saja bikin susah kami," tutupnya.