Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengungkapkan jika kini saat Indonesia harus mulai berhenti berharap terlalu banyak pada Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. PBSI kini mulai memberikan perhatian lebih untuk para ganda putra penerus Kevin/Marcus.
“Target ganda putra mau juara dan hasilnya bagus, tapi ada kendala kita tidak boleh cuma mengandalkan Kevin/Marcus,” ujar Herry.
Di ajang Indonesia Open 2017, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, justru tampil mengejutkan hingga menembus babak semifinal. Sayangnya di semifinal, Fajar/Rian harus takluk atas pasangan gaek Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Baca Juga |
“Fajar/Rian tidak maksimal di semifinal. Itu jadi evaluasi dan pekerjaan rumah, semoga di depan bisa konsen lagi. Tapi mereka bagus dan merupakan generasi selanjutnya. Mereka pelapis selanjutnya,” tambah Herry.
Ke depannya, Herry dan staf pelatih ganda putra di Pelatnas PBSI akan fokus untuk memperbaiki power para pemain muda, termasuk Fajar/Rian yang di babak semifinal lalu mengaku kehilangan kekuatan tangan di set ketiga.
"Fisik pemain tunggal dan ganda tidak sama, muscle power itu penting. Mereka masih usia 21 tahun, harus ditingkatkan lagi. Saya catat kekurangan mereka set pertama bisa menang, tapi set ketiga turun. Ini butuh diperbaiki. Target tahun depan power sudah bisa naik,” ujar Herry.