Tim tenis Indonesia dihadapkan dengan satu tantangan menjelang SEA Games 2017, yakni antisipasi waktu penyesuaian lapangan yang mepet. Hal itu disebabkan tim Indonesia baru tiba di Malaysia tiga hari menjelang pertandingan perdana pada 21 Agustus. Selain itu ada beberapa atlet yang saat ini masih aktif mengikuti kejuaraan di luar negeri.
"Kami tetap butuh waktu untuk penyesuaian lapangan, terutama pada pertandingan dalam kejuaraan-kejuaraan yang besar," kata atlet tenis putra Indonesia, Sunu Wahyu Trijati seperti dilansir dari Antara.
"Atlet-atlet lain sekarang masih ikut turnamen di Thailand, tapi mungkin akan kembali ke Jakarta pada 10 Agustus," sambungnya.
Sunu Wahyu memperkirakan ada empat negara yang bakal menjadi pesaing atlet Indonesia di SEA Games. Tuan rumah Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand diprediksi akan menyulitkan karena setiap atletnya mempunyai kemampuan yang merata. Selain itu, Sunu juga menyayangkan ketiadaan nomor pertandingan beregu di SEA Games 2017.
"Biasanya kami melakukan penyesuaian lapangan dengan mengikuti pertandingan beregu. Nanti, kami akan langsung main pertandingan perorangan sehingga mungkin akan bertemu dengan pemain-pemain unggulan," ujar atlet berusia 30 tahun itu.
Sebelumnya, pelatih kepala tim tenis Indonesia, Suharyadi menunjukkan optimisme kepada tim Merah Putih untuk merebut dua medali emas pada SEA Games tahun ini, seperti amanat dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Ia menjelaskan atlet putra, Christopher Rungkat masih menjadi andalan untuk meraih medali.
"Kami mendapatkan target dua medali emas. Christo akan menjadi andalan kami pada nomor tunggal putra. Kami juga berharap emas pada nomor ganda putra, ganda putri, atau ganda campuran," ujar Suharyadi.
Pada edisi SEA Games ke-29 pada tahun ini, tim tenis Indonesia mengirimkan lima atlet putra, yaitu Christopher Rungkat, David Agung Susanto, Aditya Hari Sasongko, Sunu Wahyu Trijati, dan Justin Barki. Sementara tim tenis putri Indonesia yaitu Beatrice Gumulya, Jessy Rompies, Lavinia Tananta, Aldila Sutjiadi, dan Deria Nur Haliza.