Turnamen bulutangkis Indonesia Masters 2018 akan digelar 23-28 Januari 2018 mendatang. Istora Senayan yang sudah memasuki tahap akhir renovasi akan menjadi venue pertandingan dari turnamen tersebut.
Untuk memastikan tidak ada hambatan yang terjadi pada Indonesia Masters 2018 mendatang. Panitia Pelaksana Indonesia Masters 2018 meninjau kesiapan Istora Senayan sambil melakukan uji lapangan.
- Thailand Masters 2018, Indonesia Masih Punya 10 Wakil di 8 Besar
- Ikhsan Rumbay Terpilih Sebagai Atlet Muda Terbaik PB Djarum 2017
- Bertanding di Thailand Masters 2018, Ihsan Ingin Masuk 20 Besar Dunia
- Indonesia Masters 2018 Semakin Dekat, PBSI Pantau Kesiapan Istora
- Catat! Ini Harga Tiket Resmi Indonesian Masters 2018
Uji lapangan tersebut dilakukan panpel Indonesia Masters 2018 pada hari Jumat (12/01/18). Sejumlah atlet-atlet klub mencoba dua lapangan yang baru disetting untuk uji coba hari ini. Tiga aspek utama menjadi fokus panpel dalam uji coba ini diantaranya flooring (karpet dan lantai dasar lapangan), lighting (pencahayaan lapangan) dan kondisi angin di lapangan.
“Setelah ditest beberapa atlet, memang masih perlu penyesuaian lagi, terutama dari kondisi arah angin. Walaupun tidak terlalu mengganggu seperti yang kami khawatirkan di awal,” ujar Achmad Budiharto, Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Masters 2018.
Perbaikan Istora tentunya membuat stadion ini jauh lebih baik. Selain dari pengaturan tempat duduk penonton yang kini menjadi single seating yang tentunya menjadi lebih nyaman, pencahayaan stadion juga semakin baik dengan penggunaan jenis lampu LED.
“Jenis lampu yang dipakai ini adalah LED, tidak ada heating. Walaupun sudah 2000 lumens, tetapi tidak panas, akan membuat pemain lebih nyaman. Di JCC kemarin, kami pakai 1200 lumens tetapi pemain sudah merasa gerah, karena jenis lampunya berbeda. LED terangnya oke dan tidak panas,” ujar Budiharto.
Budiharto juga bersyukur bahwa bulutangkis mendapat dua kesempatan jajal Istora sebelum Asian Games 2018 nanti. Selain Daihatsu Indonesia Masters 2018, kejuaraan Indonesia Open Level 2- BWF World Tour Super 1000 juga akan dilangsungkan di Istora pada Juli mendatang. Indonesia Masters 2018 juga menjadi event road to Asian Games 2018 yang berbeda dengan test event Asian Games 2018. Seperti dijelaskan Budiharto, test event Asian Games 2018 memiliki ketentuan-ketentuan yang lebih kompleks.
“Test event itu harus divisualisasikan seperti pelaksanaan event itu sendiri. Artinya kalau Asian Games itu ada nomor beregu dan perorangan, berarti harus dilaksanakan, termasuk fasilitas pendukung seperti athlete village, sistem katering, transportasi, sudah harus mensimulasikan semua, termasuk komitmen dengan sponsor,” pungkas Budiharto.