Gelaran event bulutangkis internasional, Indonesia Masters 2018 akan mulai berlangsung pada 23-28 Januari mendatang di Istora Senayan, Jakarta. Rupanya ajang tersebut juga dijadikan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sebagai tolak ukur atau test event menuju Asian Games Agustus mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Sekjen PBSI, Achmad Budiarto. Ia menjelaskan jika pihaknya memang sengaja memakai Istora Senayan untuk melihat sejauh mana persiapan dan menguji fasilitas yang ada di venue tersebut sebelum gelaran Indonesia Open maupun utamanya Asian Games 2018.
"Ajang ini juga jadi sarana persiapan venue dalam hal ini Istora yang baru selesai direnovasi. Terlebih ke depan akan ada ajang bulutangkis yang lebih bergenggsi pada Juli dan Asian Games di bulan Agustus, jadi bisa dikatakan turnamen ini sebagai Road to Asian Games bagi pemain Indonesia," tuturnya.
"Konsep turnamen ini sportaiment, tapi dengan segala keterbatasan di venue dan financial makanya agak paket hemat tidak bisa all out seperti Indonesia Open. Yang penting fokus kita adalah menguji lapangan, tempat dan lingkungannya," sambungnya.
Pilihan PBSI untuk menggelar kejuaraan di Istora Senayan memang cukup tepat, mengingat pebulutangkis atau atlet yang bertanding nantinya merupakan penghuni peringkat atas dunia seperti Carolina Marin, Victor Axelsen, hingga Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Hal itu tentu memudahkan PBSI untuk melakukan evaluasi jika nantinya ada keluhan terkait kekurangan dari sisi panitia pelaksanaan maupun fasilitas yang ada di venue, sehingga nantinya bisa diperbaiki sebelum Asian Games.
"Test event ini bersamaan dengan Indonesia Masters untuk penyesuaian, dan diharapkan kita juga bisa diberi kesempatan untuk berlatih di sana," ucap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti mengenai gelaran kejuaraan pertama di tahun ini.