Susy Susanti terkenal sebagai mantan pemain bulutangkis yang kerap melemparkan kritikan pedas kepada setiap pemain Indonesia, terutama tim putri. Namun kritikan tersebut diakui Susy bukan untuk membuat nyali pemain ciut.
Tim putri Indonesia kembali memenangi penyisihan Badminton Asia Team Championships 2018 di hari kedua ini, Kamis (08/02/18). Kemenangan tersebut didapat setelah pasangan ganda kedua, Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris bermain habis-habisan melawan ganda muda China, dan menutup game dengan skor 14-21, 21-19, dan 21-23.
Kemenangan itu juga mengundang kritik dari Susy Susanti. Ia sempat mengatakan jika kemenangan itu hanya permulaan, dan tim putri harus kembali bersinar di kompetisi di masa depan.
Kritikan dari Susy Susanti bukan kali ini saja terdengar, juara 4 kali All England ini juga kerap mengkritik para pebulutangkis, terutama di sektor putri. Namun ia mengakui jika kritikannya adalah bentuk dukungan yang ia ungkapkan.
“Saya hanya bisa kasih masukan, kritik membangun yang menyemangati, bukan maksudnya mengintimidasi. Saya bilang, ayo bangkit, nggak mungkin kita capai prestasi kalau nggak kerja keras, nggak mungkin kalau di zona nyaman terus. Kita harus akui kalau masih kalah dengan negara lain. Kalau kalah otomatis kerjanya harus dobel untuk bisa menang,” ujarnya.
“Empat sektor sudah membuktikan, saya bilang, kenapa tunggal putri belum? Saya juga penasaran, alangkah baiknya kekuatan merata di semua sektor. Ini yang membuat saya berikan perhatian lebih dan kritik lebih kepada tunggal putri," lanjut Susy.
"Kalau tidak dikritik, mereka akan, yah sudah begini saja. Tapi kan sayang, mereka punya kemampuan. Toh kalau juara mereka juga yang menikmati,” beber Susy dilansir dari rilis yang diterima INDOSPORT.