Tim putri Indonesia harus mengakui kekuatan Jepang di Badminton Asia Championship 2018.
Indonesia takluk dari Jepang yang diperkuat Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan skor 0-3. Meskipun takluk dari Jepang 0-3, namun perjuangan tim putri Indonesia diapresiasi oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.
Pasalnya, tim putri Indonesia hanya diunggulkan di tempat ketujuh, sedangkan Jepang adalah tim unggulan pertama. Meski sebelumnya dalam perjalanan ke semifinal, tim putri Indonesia mengalahkan China yang merupakan unggulan kedua, serta tim India yang merupakan unggulan keenam.
Disebutkan Susy, hasil yang diraih para atlet di Badminton Asia Team Championships 2018 menjadi modal utama menuju medan pertarungan yang lebih berat di putaran final Piala Uber 2018 yang akan dihelat di Bangkok, Thailand, pada bulan Mei nanti.
- Meski Menang, Misaki Matsutomo Anggap Greysia/Apriyani Semakin Kuat
- Susy Susanti Tak Sangka Tim Putra Sapu Bersih Kemenangan 3-0 Atas Jepang
- Dikalahkan Jepang, Indonesia Gagal ke Final Badminton Asia Championship 2018
- Pangkas Habis Jepang, Anthony Ginting Bawa Indonesia ke Semifinal Kejuaraan Beregu Asia 2018
- Kalahkan Wakil Jepang, Jonatan: Kontrol Pikiran
“Sudah kami prediksi akan berat lawan Jepang, namun perjuangan para atlet sudah maksimal. Lolos ke putaran final di Piala Uber jadi target utama dan sudah terpenuhi oleh tim putri. Meskipun kalah tapi kita lihat perjuangannya, ada progress, kalau dilihat kan sebetulnya mereka bisa. Tadi yang menentukan itu kematangan, kesiapan dan keberanian, pemain kita baru masuk ke kelas yang lebih tinggi,” beber Susy usai pertandingan.
“Hasil ini jadi modal untuk Piala Uber, percaya dirinya dapat, keyakinan dapat, pengalaman dapat. Tinggal anak-anaknya mau apa enggak? Waktu ke Piala Uber hanya tinggal tiga bulan lagi, lawannya nggak akan beda jauh sama di kejuaraan ini,” tutur Susy yang merupakan peraih medali emasi Olimpiade 1992.
Sementara itu, pasangan ganda putra andalan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dipastikan tak akan memperkuat tim putra Indonesia hari ini melawan Korea, ataupun besok jika lolos ke final. Dituturkan Achmad Budiharto, Chef de Mission tim Indonesia, keduanya kembali ke Jakarta karena Marcus ingin fokus menjalani terapi cedera otot perut ringan yang dialaminya. Sedangkan Kevin juga dipulangkan bersama Marcus untuk menjaga kondisinya demi persiapan jelang All England 2018.