Federasi bulu tangkis dunia (BWF) telah mencium adanya kasus pengaturan pertandingan yang dilakukan oleh pebulutangkis Malaysia. Otoritas tertinggi dunia tepok bulu itu pun langsung bergerak cepat untuk menyelidiki laporan tentang kasus tersebut.
Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) pun akhirnya memberikan komentar terkait kasus dugaan korupsi yang menimpa setidaknya dua pebulutangkis di Negeri Jiran. Hal itu dibenarkan langsung oleh Komisaris MACC, Datuk Seri Azam Baki.
- Ini Kata PBSI Kepada Tim Bulutangkis Putra Usai Tampil Sebagai Juara Asia
- Suporter Legendaris Menangis Saat Angkat Piala Badminton Asia Team Championships 2018
- Berprestasi di Kejuaraan Asia, Kemenpora Beri Bonus Rp5 Miliar untuk Tim Bulutangkis Indonesia
- Salut! Pria Ini Keliling Dunia 38 Tahun untuk Dukung Bulutangkis Indonesia
Petinggi MACC tersebut langsung memberikan komentar cepat setelah mengetahui investigasi yang dilakukan BWF. Ia menjelaskan bahwa dua pebulutangkis tersebut berstatus independen atau tidak terdaftar dalam Asosiasi Bulu tangkis Malaysia (BAM).
"Kami sudah menerima informasi awal tentang investigasi yang tengah dilakukan BWF. Dari sedikit informasi yang kami dapatkan, dia merupakan pemain independen dan bukan anggota tim nasional di bawah BAM," katanya seperti dilansir The Star Online.
Datuk Seri Azam pun akan melakukan tindakan untuk memeriksa kasus yang menimpa pebulutangkis yang belum mau disebutkan namanya tersebut. Namun langkah tersebut akan dilakukan setelah BWF mengumumkan hasil penyelidikannya.
BWF telah memberikan larangan bertanding kepada pemain yang memiliki usia sekitar 20 tahun tersebut sampai menunggu hasil investigasi. Kini, BWF telah menyusun rencana untuk memanggil pebulutangkis yang bersangkutan ke Singapura pada Februari ini.
BWF sendiri mengakui telah memantau pebulutangkis yang sempat mewakili Malaysia di All England dan Kejuaraan Dunia sejak Februari 2017 lalu. Tapi BWF baru mengambil sikap tegas pada awal tahun ini.