Kerap Dirugikan Aturan Baru, Tim Indonesia Beri Masukan soal Servis
Aturan batasan tinggi servis ini mulai diberlakukan di German Open 2018 BWF World Tour Super 300, pada pekan lalu. Sejumlah pemain Indonesia merasa dirugikan akibat servis mereka dinyatakan fault, bahkan ada yang lebih dari sepuluh kali dalam satu set.
Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti misalnya. Mereka tak bisa melangkah jauh di ajang German Open karena salah satunya terganjal aturan servis baru. Melati menyayangkan servisnya yang dinyatakan salah lebih dari 10 kali yang membuat lawan mendapatkan keuntungan 10 poin berturut-turut sehingga membuat konsentrasinya buyar.
Melati beberapa kali harus menekuk lutut agar servisnya tidak melebih tinggi 1,15 meter seperti aturan baru yang ditetapkan. “Iya servis saya di-fault lebih dari sepuluh kali, jadi tadi sudah mengandalkan poin dari servis Jordan. Memang disayangkan,” kata Melati.
Hal ini tentunya membawa pengaruh bagi penampilan pemain. Ditambah lagi, belum ada infrastruktur yang memadai, semua penilaian tergantung pada sudut pandang hakim servis dan tak ada alat sensor khusus atau kamera untuk menampilkan ulang servis tersebut, seperti layaknya teknologi hawk eye.