INDOSPORT.COM - China, sebagai kekuatan terbesar olahraga di Asia, adalah negara yang menjadi langganan juara dalam perebutan medali dalam ajang Asian Games setiap tahunnya. Salah satu alasannya adalah cabang bulutangkis.
China memiliki pebulutangkis peringkat top dunia membuat China disegani negara-negara lain dalam cabang olah raga bulutangkis.
Seperti pada Asian Games empat tahun lalu yang diadakan di Incheon, Korea Selatan, China berhasil meraih medali emas dan perak setelah kedua wakilnya berhasil melaju kebabak final nomor tungga putra.
Bagaimanapun, ada Asian Games 2002 yang diadakan di Bushan, Korea Selatan, ada sebuah kejadian unik di mana China sebagai momok menakutkan dalam cabang olah raga bulutangkis tidak dapat mengirimkan wakilnya menuju babak semifinal.
Sejarah yang pernah tercipta di Busan kini kembali terulang pada Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta-Palembang. Tidak ada satupun pebulutangkis China yang masuk kedalam babak semifinal cabang olah raga bulutangkis nomor tunggal putra.
Chen Long dan Shi Yuqi gagal membawa China dalam nomor tunggal putra cabang olah raga bulutangkis menuju babak semifinal.
Kedua pebulutangkis China harus tersingkir dari dua wakil Indonesia pada nomor tunggal putra. Shi Yuqi harus tersingkir oleh Jonatan Christie pada babak 32 besar. Sementara Chen Long harus tersingkir pada babak kuarter final oleh Anthony Ginting.
Ikuti terus berita seputar sepak bola internasional dan Asian Games 2018, hanya di INDOSPORT.COM.
Penulis: Daniel Ramos Putra.