Lika-liku Anders Antonsen: Tuai Kesuksesan Walau Tanpa Dukungan Denmark
Perjalanan Antonsen untuk merengkuh salah satu trofi bergengsi ini, nyatanya tidak semudah yang diperkirakan. Sejak keikutsertaannya di ajang Super 500 ini, tidak sedikitpun yang berpikiran bahwa Antonsen bisa menjuarai nomor tunggal putra.
Bahkan, Jonatan Christie, pebulutangkis kebanggaan masyarakat Indonesia sempat 'meremehkan' Antonsen saat berjumpa di babak semifinal. Menurut Jojo, faktor dukungan suporter akan membuat Antonsen tertekan.
"Antonsen mungkin menebak permainan saya, begitu juga saya, akan melihat video pertandingan masing-masing. Saya unggul di suporter, lawan-lawan saya terlihat sedikit nervous dengan riuhnya Istora, ini salah satu modal buat saya," ungkap Jojo dilansir dari laman resmi PBSI.
Perjalanan Antonsen sendiri dimulai ketika berhadapan dengan Son Wan Ho asal Korea Selatan di babak 32 besar. Kala itu, dirinya berhasil membuat sang lawan tertunduk setelah mampu membalikan kedudukan.
Di babak selanjutnya, Antonsen bertemu dengan pebulutangkis tuan rumah, Shesar Hiren Rhustavito. Lagi-lagi, atlet Denmark ini mampu mengatasi permainan sang lawan melalui pertandingan dua set saja.
Sejak itulah Antonsen mulai menjelma sebagai salah satu penantan yang wajib diwaspadai. Di babak perempat final, dirinya mampu mengalahkan Lee Zii Jia asal Malaysia, melalui pertandingan dua set.
Begitupula saat berhadapan dengan Jojo, orang yang sempat 'meremehkan' Antonsen sebelum pertandingan berlangsung.
Pada akhirnya, di babak final, Antonsen pun berhasil membuktikan bahwa dirinya merupakan calon pebulutangkis yang patut diwaspadai dengan mengalahkan Kento dan menjuarai nomor tunggal putra Indonesia Masters 2019.