INDOSPORT.COM - Iran International Challenge merupakan pertandingan bulutangkis Internasional yang diselenggarakan oleh Federasi Bulutangkis Iran sejak 1991.
Kompetisi ini diadakan di Kompleks Olahraga Enghelab di Zanjan, Iran.
Jika pada umumnya turnamen bulutangkis diselenggarakan dalam lima sektor, namun ternyata berbeda untuk negara Timur Tengah ini yang tidak memberlakukan nomor ganda campuran. Iran memang dikenal sebagai negara yang sangat menerapkan hukum dan aturan yang berbasiskan Islam.
Dua pebulutangkis putri asal Kanada, yakni Nicole Grether dan Charmaine Reid, membagikan pengalamannya mengikuti Iran International Challenge pada 2011 silam. Dikutip dari laman Badzine, terdapat beberapa peraturan unik yang bernuansa syariat pada turnamen Iran International Challenge.
Karena Iran menerapkan hukum dan aturan yang berbasiskan Islam, maka #IranIC:
— Badminton Talk (@BadmintonTalk) February 4, 2019
- Tidak ada sektor XD
- Pertandingan putri dimainkan terlebih dahulu, baru dilanjutkan yang putra
- Penonton pria hanya boleh menonton putra (and vice versa)
Tidak Ada Sektor Ganda Campuran
Nomor yang menjadi salah satu keistimewaan cabang olahraga bulutangkis adalah adanya nomor ganda campuran yang memainkan pemain putra dan putri dalam satu lapangan. Namun, di Iran ini tidak diperbolehkan.
Sebagai negara Islam, wanita dan pria dilarang bermain bersama. Akhirnya, berdampak pula pada nomor yang dipertandingkan di turnamen Iran.
Pertandingan Putri Dimainkan Lebih Dulu
Biasanya pertandingan akan dimulai dengan nomor tunggal dan ganda putri, baru kemudian dilanjutkan dengan sektor tunggal serta ganda laki-laki.
Penonton Pria Hanya Boleh Nonton Atlet Putra
Lazimnya pertandingan bulutangkis boleh ditonton baik laki-laki ataupun perempuan. Tetapi di Iran, atlet putri tidak diwajibkan mengenakan hijab saat bertanding, namun minimal memakai kerudung di luar pertandingan (misal di podium).
Oleh karena itu para pria tidak diizinkan untuk menonton ketika nomor putri bermain dan hanya boleh menonton nomor putra saja.
Serupa dengan peraturan tersebut, khusus pertandingan putri pun hanya boleh ditonton oleh perempuan serta diiringi penjagaan yang sangat ketat dengan tidak boleh membawa kamera, termasuk handphone yang berkamera pada saat menonton. Pelatih pria pun tidak bisa mendampingi anak didiknya yang perempuan di lapangan.
Penulis: Neneng Astrianti
Ikuti Terus Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM