INDOSPORT.COM - Salah satu legenda tunggal putra Indonesia Eddy Kurniawan mampu menang mudah di Piala Sudirman 1989. Bagaimana kisahnya?
Seperti diketahui kalau Piala Sudirman kembali dihelat pada 2019 ini dan telah dimulai sejak 19 Mei lalu. Tim Indonesia menurunkan skuat terbaiknya.
Nama-nama seperti Anthony Sinisuka Ginting, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Fitriani, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, hingga Praven Jordan/Melati Daeva.
Piala Sudirman 2019 sukses membuat Tim Indonesia lolos ke babak perempatfinal usai finis sebagai runner up Grup 1 B, dalam laga yang berlangsung di Guangxo Sports Center, Nanning, China.
Tim Indonesia menang 4-1 dari Inggris di laga pembuka dan takluk 2-3 dari Denmark di partai penentu. Nantinya Tim Indonesia bersua China Taipei di babak perempatfinal.
Meski begitu ada cerita unik lainnya di balik kompetisi bulutangkis internasional Piala Sudirman. Lantaran pernah ada kemenangan mudah yang diraih Tim Indonesia di laga final.
Menang Mudah di Final
Ialah tunggal putra Eddy Kurniawan yang mampu membuat publik Tanah Air semakin yakin kalau Tim Indonesia bisa memenangkan pertandingan final Piala Sudirman.
Kisah tersebut dimulai pada ajang perdana Piala Sudirman 1989 silam. Turnamen bulutangkis kala itu berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.
Tim Indonesia di Piala Sudirman 1989 saat itu diisi oleh Eddy Hartono/Rudy Gunawan, Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati, Susy Susanti, Eddy Kurniawan, dan Verawati Fajrin/Eddy Hartono.
Eddy Kurniawan bisa tampil gemilang bermodal rasa erat kekompakan tim sukses memotivasinya untuk bisa menunjukan kualitasnya di Piala Sudirman 1989.
Tim Indonesia selalu menang mudah sejak babak grup, yang dihuni oleh Korea Selatan (4-1) dan Inggris (5-0). Bahkan di babak semifinal juga Tim Indonesia sukses menang 5-0 dari Denmark.
Eddy Kurniawan sukses mempecundangi tunggal putra Denmark Paul-Erik Hoyer Larsen dua set langsung dengan skor 15-9, 15-10.
Kemudian pada babak final, Tim Indonesia kembali bersua Korea Selatan. Namun pada laga kali ini Tim Indonesia dibuat terkejut akan kebangkitan lawan.
Sebab Korea Selatan bisa dengan mudah unggul 0-2 dari Tim Indonesia. Sampai akhirnya tunggal putri Susy Susanti berhasil membuat harapan bagi publik Tanah Air.
Susy Susanti menang dari Lee Young-suk pasca melalui tiga set pertandingan dengan skor 10-12, 12-10, dan 11-0. Semangat Susy pun menular ke Eddy Kurniawan.
Secara mengejutkan, Eddy Kurniawan berhasil mempermalukan tungga putra Korea Selatan Sung Han Kuk dengan mudah dua set langsung lewat skor 15-4, 15-3.
Hal tersebut juga menjadi pelecut bagi rekannya yang lain. Akhirnya Tim Indonesia memenangkan gelar juara Piala Sudirman 1989 untuk pertama dan terakhir kalinya.
Dicap Si Finalis
Kendati begitu ternyata ada kisah lain dari sosok Eddy Kurniawan. Dimana menurut Forum Bulutangkis, Eddy Kurniawan merupakan pebulutangkis yang dicap si finalis.
Lantaran Eddy Kurniawan kerap memiliki masalah mental bertanding saat berlaga di final. Sehingga ia kerap menjadi juara kedua di beberapa ajang dan mendapat julukan pemain spesialis fnialis.
Padalah kemampuan Eddy Kurniawan tak kalah dari pemain top lainnya pada era 1980-an silam. Eddy pernah mengandaskan Yang Yang (China), Zhao Jianhua (China), Morten Frost Hanse (Denmark), dan lain-lain.
Padahal Yang Yang, kala itu, merupakan pebulutangkis yang paling sulit dikalahkan Icuk Sugiarto. Entah beruntung atau lainnya, Eddy malah bisa mengalahkan Yang Yang.
Meski demikian pada akhirnya Eddy Kurniawan menjadi bagian dari Tim Indonesia yang juara Piala Sudirman 1989. Ia juga pernah merebut medali emas Thomas Cup 1984, SEA Games 1985 dan 1987.
Terus Ikuti Update Piala Sudirman 2019 dan Berita Bulutangkis Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.