INDOSPORT.COM - Mendapat iming-iming kehidupan yang layak dan lain sebagainya dari negara lain, tak lantas membuat para pebulutangkis ini rela menggadaikan nasionalismenya.
Permasalahan soal kewarganegaraan sejatinya memang sudah menjadi salah satu konflik yang tak pernah terlepas dari dunia bulutangkis Tanah Air. Mengingat cabang bulutangkis Indonesia menjadi salah satu cabang olahraga yang terkenal memiliki segudang prestasi mentereng.
Apalagi bakat-bakat potensial atlet Indonesia di cabang bulutangkis yang semakin tak terhitung jumlahnya membuat para atlet yang menginginkan karier yang layak rela menukar status kewarganegaraannya.
Namun salutnya, ketika beberapa pebulutangkis Indonesia bersedia menukar kewarganegaraannya demi karier yang lebih mentereng dan kehidupan yang lebih layak, para pebulutangkis ini lebih memilih bertahan di Indonesia dan berkarier di dalam negeri. Siapa saja pebulutangkis tersebut?
Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT rangkum tiga pebulutangkis yang memilih untuk tidak menggadaikan Nasionalismenya dan tetap bertahan di Indonesia:
Andrei Adistia
Pebulutangkis ganda putra yang kini sudah beralih ke ganda campuran dan berduet bersama istrinya, Maria Febe Kusumastuti, rupa-rupanya pernah ditawari untuk berpindah kewarganegaraan.
Negara yang pernah ditawari Andrei tersebut tak lain dan tak bukan adalah negara tetangga Indonesia, yakni Singapura. Tetapi Andrei memutuskan untuk tetap membela Tanah Air karena klub tempatnya bernaung, PB Djarum telah memenuhi semua kebutuhannya.
Alan Budikusuma
Siapa yang tak kenal dengan Alan Budikusuma, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Negara mana yang tak tertarik untuk memboyong atlet sebesar Alan untuk menjadi warga negaranya? Negara manapun pasti bersedia menampung Alan menjadi warga negaranya, seandainya ia memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan.
Alan mengaku dirinya pernah ditawari salah satu negara Eropa untuk menjadi berpindah kewarganegaraan. Tetapi ia menegaskan kecintaannya kepada tanah air dan berhasil meraih sejumlah prestasi mentereng seperti Juara Jakarta Open 1985, Thailand Open 1989, Dutch Open 1989, China Open 1991, Jerman Open 1992, Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992, Malaysia Open 1995, Indonesia Open 1993 dan Medali Emas Piala Thomas 1996.
Susy Susanti
Tidak ada yang menyangka bahwa Srikandi legendaris Indonesia, Susy Susanti ternyata pernah ditawari berpindah kewarganegaraan karena prestasinya di dunia bulutangkis yang mentereng.
Meraih medali emas bersama sang suami, Alan Budikusuma, di Olimpiade Barcelona 1992, rupa-rupanya juga membuat Susy mendapat tawaran yang sama dengan Alan untuk berpindah kewarganegaraan.
Sejumlah tawaran menggiurkan pun sempat mereka dapatkan, tetapi karena memiliki komitmen tinggi bersama Indonesia, Susy pun tetap menjadi WNI hingga memutuskan untuk gantung raket di usianya yang ke-27.
Sekarang, dirinya menjadi bagian penting di PBSI. Apalagi dalam Piala Sudirman 2019 kemarin, Susy Susanti menjadi manajer PBSI yang berperan dalam membawa Indonesia meraih medali perunggu di ajang beregu dua tahunan tersebut.