Bukan Tontowi/Liliyana, Inilah Ganda Campuran Indonesia Tersukses di Indonesia Open

Selasa, 25 Juni 2019 14:57 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© John Gichigi /Allsport
Minarti Timur kala berpasangan dengan Tri Kusharjanto di All England. Copyright: © John Gichigi /Allsport
Minarti Timur kala berpasangan dengan Tri Kusharjanto di All England.

INDOSPORT.COM - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mungkin salah satu ganda campuran terbaik Indonesia, tetapi rupa-rupanya mereka bukan menjadi ganda campuran dengan peraih gelar terbanyak Indonesia Open.

Sebab, meskipun sudah memenangkan berbagai turnamen bergengsi dan beragam medali, catatan dua gelar yang berhasil diraih Tontowi/Liliyana masih kalah jauh oleh catatan lima gelar yang berhasil diraih pasangan Tri Kusharjanto/Minarti Timur.

Pasangan legendaris Indonesia tersebut tercatat pernah memenangi turnamen Indonesia Open 1995, 1996, 1997, 1998 dan 2000. Lima gelar tersebut secara otomatis menempatkan pasangan Tri/Minarti menjadi ganda campuran tersukses Indonesia di turnamen BWF World Tour Super 1000.

Di final Indonesia Open 1995, Tri/Minarti berhasil naik podium pertama usai mengalahkan rekan senegara, Flandy Limpele/Rosalina Riseu, dalam dua game langsung dengan skor akhir 15-10, 15-5.

Sementara itu di final Indonesia Open 1996, mereka kembali sukses mengungguli pasangan yang sama, Flandy Limpele/Rosalina Riseu, di all-Indonesian Final dengan skor akhir 15-0, 15-1.

Pasangan Bambang/Rosalina sepertinya memang tidak ditakdirkan untuk mengungguli pasangan Tri/Minarti setelah untuk kali ketiga mereka lagi-lagi berhasil diungguli dengan skor akhir 15-11, 15-6.

Tri/Minarti kembali menggaungkan kekuatan mereka di Indonesia Open 1998, setelah berhasil mengalahkan pasangan Denmark, Michael Sogaard/Rikker Olsen di partai final dengan skor akhir 15-10, 15-8.

Sementara itu, Bambang Suprianto kembali harus menerima pil pahit. Berganti pasangan dengan Zelin Resiana, ia kembali harus dikalahkan oleh pasangan Tri/Minarti di partai final Indonesia Open 1999 dengan skor akhir 15-3, 15-4.

Sedangkan di Indonesia Open 2019, peluang Indonesia untuk kembali mempertahankan takhta, sangat kecil, setelah dua ganda campura, Hafiz/Gloria dan Praveen/Melati masih belum menunjukkan grafik konsisten.