INDOSPORT.COM - Carolina Marin, pebulu tangkis tunggal putri asal Spanyol yang memiliki segudang prestasi yang fantastis, tapi selalu gagal di Indonesia Open. Salah satu pencapaian fantastis atlet kelahiran 15 Juni 1993 tersebut adalah medali emas di Olimpiade Rio 2016 silam.
Ya, ia berhasil meraih medali emas pertamanya di pesta olahraga dunia 4 tahunan tersebut usai mengalahkan pebulu tangkis India, P.V Sindhu di partai final dengan skor akhir 19-21, 21-12 dan 21-15.
Marin, yang memulai debutnya dengan meraih medali perak di turnamen European Junior Championship, sukses bertranformasi menjadi salah satu pebulu tangkis tunggal putri asal Eropa yang pernah menduduki peringkat satu dunia.
Ia bahkan tercatat pernah memenangkan turnamen sekelas All England di tahun 2015 setelah mengalahkan wakil India, Saina Nehwal dengan skor akhir 16-21,, 21-14 dan 21-7.
Pada 2014, Marin sukses mengklaim gelar pertama World Championships di China setelah mengalahkan Li Xuerui lewat pertandingan rubber game dengan skor akhir 17-21, 21-17, dan 21-18.
Sukses memenangi berbagai turnamen bergengsi seperti Japan Open 2018, China Open 2018, Malaysia Masters 2019 hingga Indonesia Masters 2019, rupa-rupanya tak membuat Marin bernasib baik di Indonesia Open.
Sejak Indonesia Open pertama kali digelar pada 1982 hingga tahun 2018 lalu, nama Carolina Marin tidak pernah sekali pun tercatat di podium juara tunggal putri, bahkan di era ia sedang jaya-jayanya dulu.
Sejauh ini, satu-satunya pebulu tangkis tunggal putri Eropa yang mampu naik podium tertinggi Indonesia Open adalah Camilla Martin yang berasal dari Denmark.
Tetapi, bukan berarti Carolina Marin tak memiliki kesempatan untuk bisa naik podium Indonesia Open. Hanya saja mungkin di tahun-tahun mendatang, karena di edisi 2019 kali ini, ia masih harus absen karena sedang dalam pemulihan cedera.