INDOSPORT.COM – Dunia olahraga memang menampilkan seorang juara dan tentu saja ada pula pihak lainnya yang mengalami kekalahan. Hal ini justru membuka peluang pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan dengan pertaruhan atau judi.
Namun, apa jadinya jika pelaku judi justru berasal dari kalangan olahragawan? Hal inilah yang menimpa beberapa atlet bulutangkis dunia dalam beberapa waktu terakhir.
Tak jarang para pelaku justru mengalami kerugian secara materi, bahkan hingga harus mendekam di bui. Namun ada pula pelaku judi dari kalangan pebulutangkis yang justru bangkit dan meraih kesuksesan, bahkan menjadi pebulutangkis nomor satu dunia. Siapa sajakah mereka?
Berikut portal media olahraga INDOSPORT merangkum 3 pebulutangkis yang terjerat lingkaran setan judi.
1. Hilkiya
Awal Februari 2017 lalu, pebulutangkis KONI Jawa Timur yang juga memperkuat PB Suryanaga Surabaya, Hilkiya (19) diringkus polisi karena mengikuti taruhan atau judi bola secara online.
Padahal pada saat itu, Hilkiya merupakan salah satu atlet berprestasi yang pernah meraih berbagai penghargaan bahkan di turnamen skala nasional, salah satunya adalah menjuarai Sirkuit Nasional (Sirnas) 2014.
Meski mengaku hanya iseng mengikuti judi online, namun akhirnya Hilkiya harus mendekam di penjara karena terjerat Pasal 303 KUHP dan Undang Undang Nomor 7/1974 tentang penertiban perjudian.
2. Kento Momota dan Kenichi Tago
Nama Kento Momota masih terus dielu-elukan lantaran berhasil comeback dan kokoh di peringkat pertama tunggal putra dunia versi BWF. Namun catatan kelam pebulutangkis 24 tahun itu tentu tak mudah dihapuskan, yakni ketika ia terlibat dalam perjudian ilegal.
Pada awal April 2016 lalu, Momota dan rekannya sesama pebulutangkis tunggal putra Jepang, Kenichi Tago mengakui tindakannya yang sering mengunjungi berbagai kasino ilegal, meski hal tersebut sangat dilarang oleh pemerintah setempat, sehingga keduanya mendapat sanksi skorsing.
Namun berbeda dengan Kento Momota yang kini menjelma menjadi pahlawan bulutangkis Jepang, Kenichi Tago justru memutuskan untuk hijrah ke Malaysia demi menyelamatkan kariernya. Baru-baru ini ia juga mengonfirmasi bahwa ia akan menjajal dunia kepelatihan bulutangkis.
3. Zulfadli Zulkifli dan Tan Chun Seang
Dari negeri jiran Malaysia, pasangan ganda putra Zulfadli Zulkifli dan Tan Chun Seang juga diduga terlibat judi online dan kini tengah diselidiki oleh BWF yang bekerja sama dengan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).
Keduanya diisukan memiliki utang yang cukup banyak kepada rentenir, yakni lebih dari RM500 ribu atau sekitar Rp1,7 miliar. Guna membayar hutang tersebut, pihak keluarga kedua atlet lantas menggadaikan banyak properti, karena Zulfadli dan Tan sama-sama vakum dari dunia bulutangkis.
Sebelumnya Zulfadli dan Tan sudah menerima sanksi BWF setelah terlibat pengaturan pertandingan alias match fixing yang terungkap pada Mei 2018 lalu. Tan Chun Seang dilarang bermain selama 15 tahun, sementara Zulfadli juga tak boleh bermain bulutangkis di turnamen resmi dalam 20 tahun mendatang.