INDOSPORT.COM - Pelatih Kepala ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi membeberkan penyebab hasil tidak maksimal yang diraih oleh dua ganda putra andalannya di Thailand Open.
Seperti diketahui, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus tersingkir lebih dulu di babak pertama atas pasangan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan skor 21-18, 16-21, 13-21.
Berselang dua hari setelahnya, pada Jumat (02/08/19) lalu, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon pun juga ikut tersingkir di babak perempatfinal setelah kalah dari Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Sama seperti Ahsan/Hendra, Kevin/Marcus pun juga kalah dalam pertandingan rubber game yang berakhir dengan skor 17-21, 21-19, 14-21.
"Mereka sudah lelah, fokus dan konsentrasinya juga menurun. Endo/Yuta juga bermain bagus. Mereka sebenarnya sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mengalahkan lawannya, tetapi kondisi tubuh mereka sangat tidak mendukung," ujar Herry dilansir dari media badmintonindonesia.org.
Pelatih yang dijuluki 'Coach Naga Api' tersebut mengakui bahwa tampil di dua partai final berturut-turut pasti sangat melelahkan bagi Kevin/Marcus.
"Bermain di partai final itu sangat melelahkan, tetapi terlepas dari semua itu mereka sudah sangat luar biasa," lanjutnya.
Tak hanya berbicara soal Kevin/Marcus, Herry pun berbicara tentang Ahsan/Hendra yang justru angkat koper lebih dini.
"Ahsan/Hendra memang sangat kelihatan sekali kelelahannya, pengembalian bola-bolanya tidak maksimal, mereka lelah juga main di final dua kali beruntun," pungkasnya.
Selanjutnya, Kevin/Marcus beserta Ahsan/Hendra bakal tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 pada 19-25 Agustus di Basel, Swiss.