Malaysia Babak Belur di Kejuaraan Dunia 2019, BAM Ingin Curi Ilmu dari Indonesia

Selasa, 27 Agustus 2019 17:41 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Isman Fadil
© indosport
Sekretaris Asosiasis Bulutangkis Malaysia, Kenny Goh mengakui bahwa mereka harus mencontoh sistem pembinaan pemain muda yang dilakukan oleh PBSI. Copyright: © indosport
Sekretaris Asosiasis Bulutangkis Malaysia, Kenny Goh mengakui bahwa mereka harus mencontoh sistem pembinaan pemain muda yang dilakukan oleh PBSI.

INDOSPORT.COM - Sekretaris Asosiasis Bulutangkis Malaysia, Kenny Goh mengakui bahwa mereka harus mencontoh sistem pembinaan pemain muda yang dilakukan oleh Indonesia (PBSI).

Malaysia diketahui gagal mencapai hasil terbaik di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 setelah tak ada satu pun wakil mereka yang berhasil mencapai babak final.

Satu-satunya wakil mereka yang mampu melangkah jauh adalah Lee Zii Jia yang berasal dari sektor tunggal putra. Zii Jia berhasil mencapai babak perempatfinal sebelum akhirnya dikalahkan oleh Kento Momota.

Gagal meraih hasil maksimal, Kenny mengakui kalau mereka memang cukup kecewa dengan hasil tersebut, tetapi ia masih tetap optimis dengan potensi yang dimiliki atletnya.

"Ini merupakan hasil yang mengecewakan, karena penantian kami untuk bisa meraih gelar juara dunia harus kembali lenyap. Tetapi kami memiliki pemain dengan banyak potensi dan masih cukup muda. Jadi, kami masih memiliki kesempatan membangun tim," ujar Kenny dilansir dari situs olahraga The Star.

Kenny juga mengungkapkan bahwa dirinya akan lebih berfokus pada pengembangan bakat-bakat muda yang dimiliki Negeri Jiran.

"Saya memiliki beberapa ide dan rencana. Saya akan memeriksa sistem kami lagi dan mengusulkan perubahan jika memang perlu," lanjutnya.

Ia pun juga menegaskan kalau sudah waktunya bagi BAM belajar meniru kesuksesan negara-negara seperti Indonesia, Korea Selatan hingga Singapura. Indonesia sendiri saat ini memiliki pemain muda yang berhasil menempati top ten di sektor tunggal putra hingga ganda putra.

"Indonesia, Korea Selatan hingga Singapura saat ini sudah menuai hasil dari langkah berani mereka memberi banyak kesempatan pada pemain muda. Tentu saja itu tidak bisa dilakukan hanya dalam semalam,"

"Itu sesuatu yang mereka lakukan dalam kurun waktu enam sampai tujuh tahun. Saya tidak bilang kalau apa yang kita lakukan sepenuhnya salah, tetapi kami mungkin bisa belajar dari mereka," pungkasnya.

Malaysia harus segera berbenah jika tidak ingin prestasi mereka menurun drastis secara pensiunnya Lee Chong Wei pada bulan Juni lalu.