Buka-Bukaan Pelatih soal Sosok Firman Abdul Kholik

Jumat, 30 Agustus 2019 18:10 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Lanjar Wiratri
© Humas PBSI
Firman Abdul Kholik baru-baru ini sukses meraih gelar Akita Masters 2019 Super 100. Lantas bagaimana sosok Firman di mata pelatihnya? Copyright: © Humas PBSI
Firman Abdul Kholik baru-baru ini sukses meraih gelar Akita Masters 2019 Super 100. Lantas bagaimana sosok Firman di mata pelatihnya?

INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Firman Abdul Kholik baru-baru ini sukses meraih gelar Akita Masters 2019 Super 100. Lantas bagaimana sosok Firman di mata pelatihnya?

Firman Abdul Kholik seperti diketahui kembali sukses meraih gelar juaranya yang kedua tahun ini di Akita Masters 2019 setelah mengalahkan wakil Jepang, Yu Igarashi dalam pertandingan straight games dengan skor akhir 21-18, 22-20 pada Minggu (18/08/19) di CNS Arena, Akita, Jepang.

Kesuksesan Firman meraih gelar di Akita Masters pun tak lepas dari tangan dingin pelatihnya, yaitu pelatih Harry Hartono. Dalam wawancaranya bersama redaksi berita olahraga INDOSPORT pada Rabu (21/08/19) lalu, coach Harry menuturkan perkembangan sang pemain.

"Perkembangan dari pertandingan tentu ada peningkatan, belum lama ini baru juara di Akita Masters dan sebelumnya sudah juara di Vietnam Challenge dan kebetulan juga ketika di Akita Masters, saya yang bertugas mendampingi," ujar coach Harry kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Coach Harry juga menuturkan kalau sejatinya Firman memilki pelatih senidir di sektor pemain yang lebih senior, sementara dirinya bertugas di sektor pratama untuk pemain yang lebih junior tetapi mereka tetap bekerja sama dalam satu tim pada saat latihan dan pertandingan.

Dituturkan Coach Harry, kalau dirinya melihat Firman sebagai salah satu pebulutangkis berbakat yang ada di Indonesia, tetapi untuk menjadi seornag pemain top, tidak hanya bakat saja yang dibutuhkan, namun kerja keras dan disiplin.

"Kalau dilihat dari bakat, anak ini cukup berbakat karena tidak banyak atlet bulutangkis Indonesia yang bisa bermain dengan tangan kiri. Firman juga pintar dalam mengatur tempo permainan dan cepat tanggap dapat menerapkan strategi yang diinstruksikan pelatih,"

"Tetapi untuk bisa menjadi pemain yang bermain di level elite top dunia, bakat saja tentu tidak cukup, tetapi juga harus diimbangi dengan kerja keras dan disiplin yang tinggi," lanjutnya.

Meskipun bahagia dengan pencapaian Firman, coach Harry menuturkan kalau dia akan jauh lebih bahagia jika prestasi anak didiknya bisa lebih dari meningkat levelnya dan terus konsisten.

Ia pun juga menuturkan ada peluang bagi Firman bisa meraih kesuksesan seperti pebulutangkis dunia asal China yang bermain kidal, yakni Lin Dan.

"Bisa saja seperti Lin Dan, kalau dia benar-benar mengidolakan prestasinya bukan hanya gaya main atau penampilannya saja saat main. Tetapi fisik dan powernya juga harus ditambah agar bisa bersaing di level atas," tambahnya.

Coach Harry pun berharap jika ke depannya Firman bisa lebih berprestasi di level yang lebih tinggi lagi, seperti level Grand Prix dan Super Series.