INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis tunggal putra, Hariyanto Arbi menyinggung soal pembinaan atlet bulutangkis Indonesia saat membahas hadiah fantastis yang diterima oleh PV Sindhu.
Tunggal putri India, PV Sindhu diketahui berhasil meraih gelar juara dunia di Basel, Swiss, usai mengalahkan wakil Jepang, Nozomi Okuhara di partai final yang berlangsung Minggu (25/08/19) lalu.
Sindhu bahkan berhasil mengalahkan Okuhara dalam dua pertandingan langsung dengan skor akhir 21-7, 21-7. Kemenangan Sindhu pun sekaligus menuntaskan dahaga India untuk meraih gelar juara dunia mereka untuk kali pertama di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Namun siapa sangka, keberhasilan Sindhu meraih gelar juara dunia ternyata membuatnya digelontori dengan banyak bonus-bonus fantastis seperti yang dituturkan oleh Hariyanto Arbi dalam akun sosial media pribadinya.
Pemain yang memiliki smes 300 watt tersebut menuturkan bahwa dari bocoran temannya, Sindhu setidaknya mendapat total bonus hingga 200 miliar dan total bonus tersebut belum termasuk tanah dan apartemen.
Tak hanya itu, aktor bollywood, Salman Khan pun kabarnya juga rela menggelontorkan dana hingga 5 miliar dari dana pribadinya sebagai apresiasi untuk Sindhu karena telah mengharumkan nama Negara.
"Dapat bocoran dari teman India saya, kalau total hadiah yang diperoleh PV Sindhu itu kira-kira 200 M dan belum termasuk tanah dan apartemen serta hal lain yang akan menyusul. Tak hanya itu, Salman Khan saja rela menggelontorkan 5 M dari dana pribadinya," ujar Arbi.
Pemilik Smes 300 watt itu pun sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh India kepada atletnya yang telah berprestasi dan berhasil mengibarkan benderanya di pentas dunia.
"Saya tidak mau membandingkan soal bonus ya, saya menghargai pemerintah kita yang juga sudah memberikan apresiasi buat para atlit kita. Mereka sudah bagus," lanjutnya.
Meskipun tidak mau membandingkan, Arbi juga menyebutkan bahwa seharusnya Indonesia mencoba mencontoh apa yang dilakukan oleh India.
"Tetapi alangkah bijaksana kalau hal-hal positif buat pembinaan atlit muda jangan di uyel-uyel (diributkan), harusnya pendapat dan keberatan yang mereka utarakan diikuti dengan jalan keluar yang baik," pungkasnya.