INDOSPORT.COM - Mungkin tak selamanya menjadi 'pengkhianat' berakhir tragis. Ada kalanya 'berkhianat' menjadi salah satu cara terbaik meraih karier yang lebih sukses, seperti mantan pebulutangkis China, Lim Xiaoqing.
Hal itu dibuktikan oleh langsung Lim Xiaoqing yang lebih memilih menjadi warga negara Swedia. Namun, kariernya di dunia di bulutangkis tidak meredup, termasuk mengalahkan Yuliani Santosa di ajang Chinese Taipei Open.
Lim Xiaoqing yang membela Swedia, merupakan salah satu tunggal putri terbaik terbaik pada masanya. Lahir di China dengan nama Sun Xiaoqing pada 15 Agustus 1967 tidak membuatnya rela membela Negeri Bambu.
Ia memutuskan pindah karena kalah saing dengan beberapa pebulutangkis terbaik China, sebut saja Tang Jiuhong dan Huang Hua. Hal ini pun membuat Lim memutuskan pindah kewarganegaraan ke Swedia.
Dilansir laman berita Idrottonline, usai berburu gelar Thailand Open, ia kemudian memutuskan menjadi pelatih bulutangkis bersama legenda ganda putra Swedia, Thomas Kihlstrom.
Bersama Swedia, ia justru sukses meraih banyak gelar, di antarnya Chinese Taipei Open yang berhasil diraihnya sebanyak dua kali berturut-turut pada tahun 1993 dan 1995.
Tahun 1993, Lim Xiaoqing berhasil meraih gelar juara usai mengalahkan wakil Indonesia, Yuliani Santosa, dalam pertandingan rubber game dengan skor akhir 11-6, 9-12, 11-5.
Lalu pada tahun 1995, ia juga berhasil naik podium tertinggi setelah kembali mengalahkan Yuliani Santosa saat partai final dalam pertandingan straight games dengan skor akhir 11-1, 11-5.